Network
BERISOLORAYA.com – Jurusan Kedokteran merupakan salah satu jurusan idaman bagi sebagian besar orang, apalagi jurusan Kedokteran yang ada di perguruan tinggi-perguruan tinggi favorit. Lalu, perguruan tinggi manakah yang memiliki Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia?
Ada banyak Fakultas Kedokteran di perguruan-perguruan tinggi di Indonesia yang sudah memiliki akreditasi A. Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia lekat sekali dengan daya tampung perguruan tinggi tersebut.
Alhasil, untuk masuk di Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia, harus memiliki semangat dan kerja keras yang tinggi, sebab seleksinya juga amat ketat.
Dikutip dari berbagai sumber, artikel ini akan membahas tentang Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia. Berikut ada 3 perguruan tinggi yang memiliki Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia, di antaranya:
1. Universitas Airlangga
Saat ini, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) merupakan Fakultas Kedokteran yang memiliki catatan sejarah panjang. FK UNAIR merupakan Fakultas Kedokteran tertua kedua di Indonesia yang berumur 1 abad lebih, didirikan oleh Nederlandsch-Indische Artsen School (NIAS) pada tahun 1913.
FK UNAIR memulai perjalanan panjang dalam upaya berkontribusi dalam transformasi ilmu pengetahuan di bidang kedokteran dan mendedikasikan ilmu untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa, negara dan kemanusiaan.
FK UNAIR hingga saat ini memiliki 19 unit, 28 jurusan, dan 43 program studi yang mencakup sarjana, magister, spesialis, subspesialis, dan doktor. 43 program termasuk dua program sarjana (Sarjana Kedokteran dan Sarjana Kebidanan), dua program (Profesi Pendidikan Dokter dan Profesi Profesional Bidan).
Baca Juga: Ada Perpanjangan Jadwal Hingga 31 Maret untuk Guru Kategori Ini, Segera Lengkapi Berkasnya!
Selain itu, terdapat lima program magister (Ilmu Kesehatan Reproduksi, Kedokteran Olahraga, Kedokteran Dasar, Ilmu Kedokteran Klinik dan Ilmu Kedokteran tropis), tiga puluh satu program Spesialisasi/Sp1.
Selain itu, terdapat pula delapan program Subspesialis/Sp2 (penyakit dalam, ilmu kesehatan, pediatri, bedah pencernaan,) Bedah Kepala Leher, Obstetri dan Ginekologi, Psikiatri Anak dan Remaja, patologi klinik dan Anestesiologi dan Perawatan Intensif) dan gelar doktor kedokteran/S3.
2. Universitas Diponegoro
Universitas Diponegoro merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dan memiliki Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia.
Fakultas tersebut berdiri 1961. Pada tahun 2011, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro merayakan hari keemasan yang ke-50 tahun.
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro berafiliasi dengan Rumah Sakit Dr. Kariadi yang menyediakan pendidikan kedokteran, intern atau koas, dan residen spesialis bagi mahasiswa.
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menempati urutan ke-410 dalam THES-QS Top World University Rankings (2007) kategori Life Science dan Biomedicine. Sejak pendudukan Jepang, pelatihan mulai dilakukan untuk memenuhi kebutuhan para dokter pada masa itu.
Baca Juga: Cuti Bersama Lebaran 2023 Dimajukan, Menhub: THR Lebih Awal
Sekolah ini kemudian menghilang ketika pemerintah Jepang runtuh. Pada tahun 1955, sebuah sejarah terukir. Yayasan Djojo-bojo beranggotakan Dr. Boentaran dan Dr. Atmadi Wreksoatmodjo berupaya mendirikan sekolah kedokteran.
Upaya tersebut tidak berhasil karena kurangnya koordinasi antara kepala inspeksi kesehatan dan kepala rumah sakit dan kepala dinas kesehatan kota akibat iklim partai politik dan kelompok saat itu.
Kota Semarang sudah memiliki RS Pusat Semarang yang cukup representatif untuk menjadi rumah sakit pendidikan bagi Fakultas Kedokteran pada saat itu.
3. Universitas Sebelas Maret
Fakultas Kedokteran UNS didirikan pada tahun 1980. Sebagai lembaga pendidikan yang bertanggung jawab menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi, program Sarjana Kedokteran UNS berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita konstitusional Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya pendidikan kehidupan masyarakat dengan menghasilkan lulusan yang berkualitas di bidang Ilmu Kedokteran, Ilmu Kesehatan dengan visi global.
Untuk mencapai hal tersebut, perlu diambil langkah-langkah strategis penyelenggaraan pendidikan tinggi yang mengutamakan kualitas, kuantitas dan produktivitas dalam pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk membantu meningkatkan daya saing bangsa.
Dengan munculnya paradigma baru yaitu kedokteran berbasis sains, kedokteran berpusat pada pasien dan memandang manusia sebagai entitas bio-psiko-sosial-budaya, lulusan FKUNS diharapkan mampu menerapkan ilmu kedokteran berdasarkan penelitian ilmiah.***
