Sebab itulah, dengan cara menjaring masukan dan aspirasi dari pihak terkait, Kemdikbud terus melakukan evaluasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan platform Rapor Pendidikan, hasil evaluasinya diimplementasikan untuk menyempurnakan Rapor Pendidikan versi 2.0.
Atas hal itu pula, satuan pendidikan mendapatkan parameter data dan juga wawasan yang relevan untuk penyempurnaan platform.
Baca Juga: 8 Tips Gemar Membaca Buku Secara Konsisten, Tetapkan Target Bacaan Hingga Cari Suasana Nyaman
Selain itu, akses Rapor Pendidikan versi 2.0 diperluas ke guru, dengan tujuan membuka peluang gotong royong antara pendidik, tenaga kependidikan, operator hingga kepala satuan pendidikan.
Pasalnya, pembaruan Rapor Pendidikan ke versi 2.0 dengan diperluasnya peluang, hal itu menandakan pembenahan yang kini menjadi tanggung jawab semua warga di sekolah.
Warga satuan pendidikan, termasuk guru yang dapat memanfaatkan platform Rapor Pendidikan versi 2.0 mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB hingga vokasi.
Beberapa fitur baru dapat ditemukan seperti adanya deskripsi yang lebih ringkas, 8 indikator prioritas bagi SMK dan 6 indikator prioritas untuk SD serta fitur-fitur baru lainnya yang lebih menarik.
Baca Juga: HINDARI 7 Hal Penting Ini Jika Ingin Lolos Rekrutmen BUMN 2023. Banyak yang Gagal karena Lakukan…
Rapor Pendidikan versi 2.0 dikatakan pula oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo bahwasanya dapat digunakan untuk menghidupkan budaya refleksi.