Selanjutnya, Handoko mengungkapkan bahwa kuota Beasiswa Riset sebanyak 5.000 beasiswa tersedia untuk mahasiswa S1, S2, dan S3 on going di tahun ini dan sedang menyelesaikan tugas akhirnya.
Perlu diketahui di dalam kerjasama Beasiswa Riset ini, BRIN memiliki dua aspek penting, yakni melakukan riset tentang tata kelola zakat, infak, dan sedekah, serta menyinergikan skema riset yang telah ada.
Sementara dari pihak BAZNAS, Beasiswa Riset untuk menjalankan salah satu dari delapan Program Prioritasnya, yakni Program Pendidikan.
“BAZNAS merupakan lembaga pemerintah yang diamanahkan mengelola Zakat dan di tahun 2023 BAZNAS memiliki delapan Program Prioritas. Satu diantaranya adalah Program Pendidikan dalam bentuk beasiswa,” tutur Noor Achmad selaku Ketua BAZNAS.
Selain itu, Beasiswa Riset ini juga bertujuan untuk meningkatkan literasi Zakat di Indonesia yang dinilai masih minim dengan mayoritas penduduknya muslim dan terbesar di dunia.
Baca Juga: Kemdikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Unggulan Tahun 2023, Ini Persyaratan Lengkapnya
Lebih lanjutnya, Beasiswa Riset kerjasama BAZNAS dengan BRIN ini bertujuan menambah khazanah pengetahuan terkait zakat, utamanya terhadap pengelolaan zakat yang selama ini telah dilakukan melalui beberapa program yang telah dilakukan oleh BAZNAS maupun LAZ (Lembaga Amil Zakat).
Noor Achmad juga menjelaskan di dalam acara Seminar Nasional sekaligus Peluncuran Beasiswa Riset terkait alasan zakat menjadi salah satu fokus kategori dalam program beasiswa ini, yaitu karena zakat menjadi salah satu perekonomian Islam dan menjadi bagian dari Ekosistem Ekonomi Syariah.***