Network
BERITASOLORAYA.com – Artikel berikut akan mengulas tentang kekuatan pendidikan bilingual yang wajib dikuasai oleh anak sebagai bekal untuk masa depan. Simak ulasan lengkap terkait pentingnya multilingualisme.
Banyak orang tua saat ini yang kurang memberi perhatian pada metode pembelajaran tentang multilingualisme pada anak. Multilingualisme adalah metode pendidikan yang mengajarkan lebih dari satu bahasa bagi anak dan ternyata dampaknya akan sangat positif bagi perkembangan kognitif dan masa depan anak.
Agar lebih detail dan mendalam tentang apa itu multilingualisme, pengertian, keuntungan kognitif, dan manfaatnya untuk anak, Berikut penjelasan dr. Oktora Wahyu Wijayanto, Sp.A, M.Kes.
Apa Itu Pendidikan Bilingual
Pendidikan bilingual adalah pendekatan pengajaran yang memberikan pengajaran dalam dua bahasa. Hal ini lebih dari sekedar mengajarkan bahasa asing tapi ini melibatkan anak-anak dalam lingkungan pendidikan di mana mereka dapat mengembangkan kefasihan dalam bahasa ibu dan bahasa kedua.
Program pendidikan bilingual dirancang untuk menumbuhkan kemahiran bahasa, kemampuan kognitif, dan kesadaran budaya pada anak-anak. Dengan menerapkan model pendidikan ini, anak-anak dapat memperoleh banyak manfaat yang berdampak positif pada kehidupan mereka.
Baca Juga: 11 Minuman Ini Bisa Membantu Mengatasi Sakit Kepala Sebelah Kiri, Apa Saja?
Manfaat Multilingualisme untuk Anak
Multilingualisme menawarkan berbagai keuntungan bagi anak-anak. Pertama, meningkatkan kemampuan kognitif mereka. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak bilingual menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang lebih baik, peningkatan kapasitas memori, dan peningkatan rentang perhatian.
“Ketangkasan mental diperlukan untuk beralih antar bahasa memperkuat fungsi eksekutif mereka, yang sangat penting bagi keberhasilan akademis,” ungkap dr Oktora Wahyu pada BeritaSoloRaya.com, Sabtu 9 September 2023.
Kedua, multibahasa meningkatkan kesadaran budaya. Dengan mengenal bahasa dan budaya yang berbeda, anak-anak mengembangkan empati, rasa hormat, dan penghargaan terhadap keberagaman. Mereka menjadi lebih berpikiran terbuka dan mampu berkomunikasi serta berhubungan dengan individu dari berbagai latar belakang. Sensitivitas budaya ini merupakan aset berharga di dunia yang semakin terglobalisasi.
