Taman Balekambang: Paduan Budaya dan Kelestarian Alam yang Akan Jadi Icon Kota Solo, Simak Selengkapnya…

11 Mei 2023, 15:57 WIB
Revitalisasi kawasan Taman Balekambang diharapkan akan menjadi icon baru Kota Solo dengan konsep budaya dan alam /pariwisata.solo/

BERITASOLORAYA.com - Taman Balekambang di Kota Solo menawarkan kombinasi yang memukau antara keindahan budaya dan kelestarian alam. Terletak di pusat kota, taman ini telah menjadi daya tarik bagi wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Dengan pesona yang unik dan pesan yang mendalam, Taman Balekambang diharapkan akan menjadi ikon yang mewakili kekayaan dan keindahan Kota Solo.

Proyek revitalisasi Kawasan Taman Balekambang telah menjadi salah satu prioritas utama Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, sebagai bagian dari 17 Titik Prioritas Pembangunan. Saat ini, pengerjaan proyek ini sedang berlangsung dengan aktivitas sibuk alat berat excavator dan para pekerja.

Dilansir dari website resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pu.go.id, Kementerian PUPR telah memulai revitalisasi Kawasan Taman Balekambang yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Surakarta.

Baca Juga: Tabel Angsuran KUR Mandiri 2023 Pinjaman Rp100 Juta, Jangka Waktu 60 Bulan, Bunga Rendah 3 Persen Per Tahun

Revitalisasi ini bertujuan untuk mengembalikan Taman Balekambang ke fungsi awalnya sebagai kebun raja yang indah dan memukau. Taman ini merupakan peninggalan dari Puro Mangkunegaran, yang dibangun dengan penuh cinta dan kasih sayang oleh KGPAA Mangkunegoro VII untuk kedua putrinya, GRAy Partini dan GRAy Partinah.

Taman Balekambang yang mempesona ini pernah menjadi salah satu taman terbaik di Asia Tenggara, menjadikan Kota Solo memiliki destinasi sejarah yang terkenal secara internasional.

Oleh karena itu, revitalisasi dilakukan dengan hati-hati, tetap memperhatikan keindahan taman tanpa merusak lingkungan dan nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.

Selama proses revitalisasi, pohon-pohon besar yang telah tua tetap dipertahankan, sementara ruang terbuka hijau diperindah untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam bersosialisasi dan berwisata. Pembangunan dilakukan dengan penuh kehati-hatian karena Taman Balekambang memiliki nilai sejarah yang penting bagi Kota Solo.

Baca Juga: CATAT! Hal-hal Ini Jadi Penyebab Gagal Lolos Seleksi Administrasi Online Rekrutmen Bersama BUMN 2023

Dalam revitalisasi Taman Balekambang, dipilih model taman botani yang mempertahankan pohon-pohon pelindung yang merupakan ciri khas taman ini. Penggunaan batu alam juga menjadi pilihan dalam pembangunan untuk memberikan sentuhan pembatas yang alami.

Sehingga nantinya, Taman Balekambang akan menjadi Taman Ekologi Budaya Jawa yang menggabungkan kelestarian alam dan kearifan lokal Solo.

Penataan ruang hijau menjadi salah satu fokus utama dalam revitalisasi Taman Balekambang. Selain itu, pembangunan gedung pertunjukan yang sebelumnya digunakan untuk pertunjukan Ketoprak Balekambang juga menjadi bagian yang perlu diperbaiki.

Salah satu area yang menjadi perhatian khusus adalah danau. Kementerian PUPR akan melakukan pengerukan danau yang sebelumnya digunakan untuk wisata pemancingan dan sepeda air, sehingga akan dikembalikan ke fungsi aslinya sebagai danau. Sedimen yang telah terakumulasi selama puluhan tahun akan dibersihkan dan dikeruk.

Baca Juga: Kartu Prakerja 52 Telah Dibuka, Inilah Manfaat dan Persyaratan yang Diperlukan, Simak Selengkapnya

Pengunjung yang biasanya berinteraksi dengan satwa seperti rusa tetap dapat melakukannya, karena satwa-satwa tersebut menjadi bagian dari program edukasi bagi anak-anak. Selain rusa, akan ada penambahan beberapa satwa lain seperti kelinci untuk menambah keanekaragaman satwa di taman ini.

Beberapa aspek yang menjadi fokus dalam revitalisasi Taman Balekambang yang kaya akan sejarah ini antara lain:

1. Java Innovation Center: Sebagai pusat inovasi yang akan mendorong pengembangan budaya dan industri kreatif di Kota Solo.

2. Gedung Pertunjukan (Gedung Ketoprak): Pembangunan ulang gedung pertunjukan yang selama ini menjadi tempat pentas Ketoprak Balekambang, dengan peningkatan fasilitas yang lebih modern dan representatif.

3. Wisma Seni Balekambang: Membangun wisma seni yang akan menjadi tempat berkumpulnya seniman lokal dan internasional, serta menjadi pusat kegiatan seni dan budaya.

Baca Juga: BANYAK YANG BELUM TAHU, Inilah Cara Pengajuan BLT BBM 2023, Sangat Mudah Bisa Dilakukan Kapanpun…

4. Pendopo Kedatangan: Merupakan tempat penerimaan tamu dan pengunjung yang akan menghadirkan suasana tradisional Jawa yang kental.

5. Area Bale Tirtayasa: Penyediaan area yang berhubungan dengan sumber air dan akan menghadirkan berbagai atraksi air yang menarik.

6. Taman Gastronomi: Pengembangan area yang akan menjadi tempat wisata kuliner dengan menampilkan berbagai hidangan khas Jawa dan makanan tradisional.

7. Flying Bridge: Pembangunan jembatan pejalan kaki yang menghubungkan berbagai bagian taman untuk memberikan kemudahan akses bagi pengunjung.

Taman Balekambang, yang didirikan pada tanggal 26 Oktober 1920, merupakan bukti nyata kasih sayang Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegoro VII kepada kedua putrinya, GRAy Partini dan GRAy Partinah.

Taman seluas 9,8 hektar ini awalnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu Partini Tuin (Kebun Partini) dan Partinah Bosch (Hutan Partinah).

Baca Juga: SELAMAT! Bagi KPM Penerima Bansos Kemensos Bisa Dapat Tambahan 600 Ribu, CEK DAFTAR DISINI

Sebelum dibuka untuk umum, taman ini hanya digunakan oleh keluarga Puro Mangkunegaran. Nama "Balekambang" konon berasal dari sebuah balai atau tempat yang terletak di Partini Tuin, yang disebut Bale Apung karena berdekatan dengan kolam besar sehingga terlihat seolah-olah mengambang. Seiring berjalannya waktu, taman ini dikenal dengan sebutan Balekambang atau Taman Balekambang.

Dengan revitalisasi yang sedang dilakukan, Taman Balekambang diharapkan akan menjadi destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam, kearifan lokal, dan nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. Pemulihan kawasan ini akan memberikan dampak positif bagi Kota Solo sebagai ikon wisata yang memperkaya budaya dan menjaga kelestarian alam.

Dengan demikian, Taman Balekambang akan tetap menjadi destinasi yang memikat bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia, serta menjadi bangga bagi warga Solo sebagai bagian penting dari identitas kota mereka.***

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Tags

Terkini

Terpopuler