Lebih lanjut setelah lulus dari tingkat SD, Roy melanjutkan ke SMP hingga SMA negeri di SMAN 3 Cikini, Setia Budi.
Kemudian, ia melanjutkan ke Perguruan Tinggi Swasta, Universitas Trisakti yang berada di wilayah Jakarta Barat. Roy berkuliah di fakultas hukum.
Sebagai calon penerus Mangkunegara IX, Roy dihadapkan pada situasi harus bolak-balik antara Jakarta dan Solo.
“Di Mangkunegara yang saya ingat itu, sejak dari bayi ya bolak-balik, jadi konteks zamannya berbeda,” ujar Roy.
Roy menyampaikan bahwa situasi pada 50 tahun yang lalu berbeda dengan situasi saat ini terjadi.
“Lima puluh tahun lalu, Mangkunegara suasananya masih padat, penuh, masih kerabat semua, dan juga masih sugeng. Sangat akrab dan menyenangkan,” ujar Roy.
Hingga pada tahun 1979 duka menyelimuti Roy karena ayahanda meninggal dunia. Roy kemudian harus menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan dapat menjaga keluarga.
“Sejak tahun 1979 ayah saya yang meninggal, memang ibu saya menjadi putri tertua di Mangkunegara yang memang sudah sejak awal itu harus ikut bertanggung jawab dan memelihara seluruh kerabat dan juga keluarga,” kata Roy.