BERITASOLORAYA.com - Roy Rahajasa Yamin merupakan putra dari pasangan Rahadian Yamin dan Gray Retno Satuti Yamin.
Roy Rahajasa Yamin disebut-sebut sebagai pengganti Mangkunegara IX yang berasal dari keturunan Muhammad Yamin.
“Almarhum bapak saya (Rahadian Yamin) itu adalah putra dari Muhammad Yamin dan ibu saya Gusti Raden Ayu Retno Satuti Yamin Diningrat putri tertua dari Mangkunegoro kedelapan,” ujar Roy Rahajasa Yamin sebagaimana dikutip BeritaSoloRaya.com dari kanal YouTube WARTA BUDAYA CHANNEL pada Kamis, 20 Januari 2022.
Baca Juga: Menlu Retno: Kepentingan Bersama untuk Memastikan COVAX Dapat Menuntaskan Misinya
Roy merupakan cucu tertua dari Mangkunegoro ke-8 dan dia lahir di Jakarta.
“Saya merupakan cucu tertua dari Mangkunegoro kedelapan. Saya lahir di Jakarta. Memang kalau dari perjalanannya dari kecil bolak-balik Jakarta-Solo, Solo-Jakarta,” ujar Roy.
Roy sejak kecil sudah menempuh pendidikan di Kota Jakarta, mulai dari TK hingga kuliah.
“Saya waktu taman kanak-kanak di sekitar Cikini, nama sekolahnya Ade Irma Suryani Nasution TK dan SD disana,” kata Roy.
Baca Juga: Ingin Kuliah di Luar Negeri? Kampus UAC Menawarkan Kesempatan Baik untuk Belajar di Korea Selatan
Lebih lanjut setelah lulus dari tingkat SD, Roy melanjutkan ke SMP hingga SMA negeri di SMAN 3 Cikini, Setia Budi.
Kemudian, ia melanjutkan ke Perguruan Tinggi Swasta, Universitas Trisakti yang berada di wilayah Jakarta Barat. Roy berkuliah di fakultas hukum.
Sebagai calon penerus Mangkunegara IX, Roy dihadapkan pada situasi harus bolak-balik antara Jakarta dan Solo.
“Di Mangkunegara yang saya ingat itu, sejak dari bayi ya bolak-balik, jadi konteks zamannya berbeda,” ujar Roy.
Roy menyampaikan bahwa situasi pada 50 tahun yang lalu berbeda dengan situasi saat ini terjadi.
“Lima puluh tahun lalu, Mangkunegara suasananya masih padat, penuh, masih kerabat semua, dan juga masih sugeng. Sangat akrab dan menyenangkan,” ujar Roy.
Hingga pada tahun 1979 duka menyelimuti Roy karena ayahanda meninggal dunia. Roy kemudian harus menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan dapat menjaga keluarga.
“Sejak tahun 1979 ayah saya yang meninggal, memang ibu saya menjadi putri tertua di Mangkunegara yang memang sudah sejak awal itu harus ikut bertanggung jawab dan memelihara seluruh kerabat dan juga keluarga,” kata Roy.
Di sisi lain, Roy juga menjadi direktur di Hotel yang terkenal di Kota Solo bernama Hotel Dana Solo.
Baca Juga: Ternyata Berbakti kepada Orang Tua Tidak Harus Didasari Rasa Cinta, Begini Penjelasan Buya Yahya
“Hotel sudah beroperasi sejak 69 tahun yang lalu, jadi kami perlu dari pengurus maupun pemegang saham tentu melakukan perbaikan, itu dari renovasi, restorasi,” ujar Roy.
Secara fisik bangunan perlu dilakukan renovasi sekaligus untuk pelestarian dan pengembangan budaya Jawa, khususnya budaya Mangkunegara.
Hotel Dana Solo ini kaitannya dengan Mangkunegara sebagai aset yang dimiliki oleh Yayasan Surya Sumirat.
Baca Juga: 8 Jenis Narkoba yang Beredar di Masyarakat, Salah Satunya dari Senyawa Asam pada Jamur
“Kota Solo adalah kota budaya, kota yang sangat identik dengan budaya Jawa sehingga sebaiknya memang dilestarikan dan untuk menunjang pariwisata Nasional,” kata Roy.***