Taman Balekambang, yang didirikan pada tanggal 26 Oktober 1920, merupakan bukti nyata kasih sayang Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegoro VII kepada kedua putrinya, GRAy Partini dan GRAy Partinah.
Taman seluas 9,8 hektar ini awalnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu Partini Tuin (Kebun Partini) dan Partinah Bosch (Hutan Partinah).
Baca Juga: SELAMAT! Bagi KPM Penerima Bansos Kemensos Bisa Dapat Tambahan 600 Ribu, CEK DAFTAR DISINI
Sebelum dibuka untuk umum, taman ini hanya digunakan oleh keluarga Puro Mangkunegaran. Nama "Balekambang" konon berasal dari sebuah balai atau tempat yang terletak di Partini Tuin, yang disebut Bale Apung karena berdekatan dengan kolam besar sehingga terlihat seolah-olah mengambang. Seiring berjalannya waktu, taman ini dikenal dengan sebutan Balekambang atau Taman Balekambang.
Dengan revitalisasi yang sedang dilakukan, Taman Balekambang diharapkan akan menjadi destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam, kearifan lokal, dan nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. Pemulihan kawasan ini akan memberikan dampak positif bagi Kota Solo sebagai ikon wisata yang memperkaya budaya dan menjaga kelestarian alam.
Dengan demikian, Taman Balekambang akan tetap menjadi destinasi yang memikat bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia, serta menjadi bangga bagi warga Solo sebagai bagian penting dari identitas kota mereka.***