Konflik Keraton Solo Sempat Memanas Lagi, Keluarga Minta Maaf

- 11 Oktober 2023, 15:17 WIB
Konflik Keraton Solo antar dua kubu kembali memanas
Konflik Keraton Solo antar dua kubu kembali memanas /BeritaSoloRaya.com/Kalila Laras Tyas/

BERITASOLORAYA.com-Keluarga Keraton Solo meminta maaf atas terkait peristiwa perselisihan yang kembali terjadi pada Senin, 9 Oktober 2023. Mereka mengklaim konflik Keraton Solo ini kembali terjadi karena adanya kesalahpahaman komunikasi.

Seperti diketahui, konflik Keraton Solo antara 2 kubu, yakni Sinuhun Paku Buwana XIII dengan adik-adik atau anak-anak PB XII kembali terjadi tepatnya di Kori Kamandungan.
Konflik ini sempat terekam video yang kemudian viral di media sosial.

Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo, Kanjeng Pangeran (KP) Eddy Wirabhumi, memohon maaf terkait suasana panas yang sempat terjadi lagi di keluarganya.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini 11 Oktober 2023, Ikatan Cinta Tayang seperti Biasa?

“Saya pertama mewakili keluarga besar minta maaf untuk kesekian kalinya disajikan lagi suasana yang kurang baik. Menurut saya ini semata-mata karena miskomunikasi,” kata dia, saat ditemui wartawan di Keraton Solo, Selasa, 10 Oktober 2023.

Eddy menyebut konflik Keraton Solo kembali memanas berawal dari permohonan kembali (PK) yang diajukan Sinuhun PB XIII atas putusan Makamah Agung dalam perkara perdata Nomor 87/2019 dengan tergugat PB XIII.

Perkara ini berkaitan dengan permohonan dari anak-anak dari GKR Wandansari dan keponakan PB XIII yang menilai PB XIII telah melawan hukum.

PB XIII dinilai melakukan onrechtmatige daad atau perbuatan melawan hukum dengan menyalahgunakan SK Kemendagri No. 430-2933 Tahun 2017 tentang Penetapan Status dan Pengelolaan Keraton.

“Karena keputusannya bagus, kami kemudian mengirim surat ke seluruh institusi pemerintahan bahwa putusan ini bisa menjadi alat pemersatu keluarga yang sudah sekian tahun tercerai-berai. Kami tidak omong kalah menang, kami menilai putusan ini bisa menyatukan keluarga,” papar Suami GKR Wandansari ini.

Eddy bercerita sebelumnya GKR Wandasari atau yang akrab disapa Gusti Moeng menemui PB XIII yang notabene kakaknya untuk meminta maaf apabila ada kesalahan selama ini. Gusti Moeng juga mengajak PB XIII untuk bersama-sama membangun Keraton Solo.

Kedua kubu yang berselisih juga dipertemukan dan dipersatukan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam sebuah pertemuan di Loji Gandrung beberapa waktu lalu. Dari perjumpaan inilah berujung rencana revitalisasi Keraton Solo.

“Kami sambut baik upaya menyatukan keluarga ini, tapi harus dimaklumi kami belum bisa sreg 100% karena proses perbedaan ini terjadi puluhan tahun sehingga tentu ada kurang-kurangnya,” tutur dia.

Eddy melanjutkan di masa tenang ini Keraton Solo kemudian menerima adanya peninjauan kembali (PK) terhadap putusan MA yang dilakukan kubu PB XIII. Aksi PB XIII yang mengajukan PK terhadap putusan MA ini membuat keluarga adik-adik atau anak PB XII tidak nyaman.

Selanjutnya upaya PK ini membuat kubu anak-anak PB XIII mengajukan permohonan eksekusi terhadap putusan MA. Aksi ini dilakukan supaya ada kepastian hukum terkait status dan pengelolaan Keraton Solo.

“Ini justru disikapi (kubu PB XIII) dengan mau menutup kembali Keraton Solo. Tapi, ini tidak mendapatkan persetujuan dari keluarga. Praktiknya, pintu tengah (Kori Kamandungan) ditutup kembali dengan gembok baru dari sana (PB XIII),” beber Eddy.

Di sisi lain, Eddy juga telah mencoba berkomunikasi dengan kubu PB XIII terkait pemohonan eksekusi terhadap putusan MA pada saat kedua kubu kembali bertemu dan suasana tegang terjadi di Kori Kamandungan kemarin. Dia menegaskan tujuan aksi ini adalah untuk menetapkan status hukum Keraton Solo demi mempersatukan keluarga.

Baca Juga: Lulusan PPG Prajabatan Jadi Solusi Kekosongan Formasi Guru Mendatang, Lulusan PPG Catat Ini Kata Nunuk Suryani

“Akhirnya pertemuan itu insyaallah berlangsung dengan baik, suasana langsung dingin. Saya mohon doa suasana ini bisa kami pertahankan seterusnya agar upaya Mas Wali untuk merevitalisasi bisa segera dilaksanakan,” terang dia.

Pada saat kejadian sebenarnya kubu adik-adik PB XII hendak berjumpa dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Namun demikian, pertemuan ini urung terlaksana karena konflik Keraton Solo antara kedua kubu kembali memanas pada Senin, 9 Oktober 2023 siang.

Di samping itu, Eddy berharap kejadian ini tidak mengganggu aktivitas Keraton Solo. Dia juga berharap apa yang terjadi kemarin adalah suasana panas terakhir yang terjadi di Keraton Solo.

“Mudah-mudahan ini suasana kurang nyaman yang terakhir,” jelads dia.
Sebelumnya, Gibran memastikan revitalisasi Keraton Solo tetap berjalan meski konflik kembali memanas.

"Mengenai permasalahan internal keraton, kemarin saya tegaskan bahwa apapun keadaannya mohon kami diizinkan untuk memulai pembangunan," ujar dia.

Gibran langsung mendatangi Keraton Solo begitu konflik kembali memanas pada Senin, 9 Oktober 2023 siang. Ketika itu Gibran bertemu dengan istri Sinuhun PB XIII.

"Monggo diselesaikan internal saja, intinya kami mohon izin agar pembangunan di sana tetap berjalan. Insyaallah tidak menghambat (revitalisasi)," tegas dia.*

Editor: Windy Anggraina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah