BERITASOLORAYA.com - Sebuah perusahaan robotika Rusia, Promobot, baru-baru ini mengumumkan rencana untuk membeli hak untuk menggunakan wajah dan suara seseorang di robotnya selamanya dengan harga $200.000 atau sekitar Rp2,8 miliar.
Perusahaan Promobot dikenal sebagai perusahaan teknologi yang memproduksi robot dan sangat mirip sekali dengan manusia.
Saat itu, Promobot akan mengembangkan asisten robot humanoid yang nantinya akan dipekerjakan di hotel, pusat perbelanjaan dan tempat umum lainnya.
Untuk itu, perusahaan startup asal Rusia tersebut telah mengumumkan bahwa mereka siap membayar Rp2,8 miliar kepada siapa pun yang bersedia mentransfer hak wajah mereka ke perusahaan Promobot selamanya.
Baca Juga: Pesona Lut Tawar, Danau Indah di Aceh Tengah dengan Berbagai Legenda
"Perusahaan kami sedang mengembangkan teknologi di bidang pengenalan wajah, serta pidato, navigasi otonom, kecerdasan buatan, dan bidang robotika lainnya," bunyi siaran pers Promobot baru-baru ini.
Promobot sendiri sejak tahun 2019 dan sudah aktif memproduksi robot humanoid ke pasar robot global. Baru-baru ini, ada klien baru yang ingin bekerjasama dengan Promobot dalam proyek skala besar. Maka dari itu, Promobot membutuhkan banyak manusia untuk menggunakan wajah dan suara mereka untuk menjadi robot terbaru ini.
Menariknya, Promobot pernah tersandung dalam masalah hukum beberapa waktu lalu, ketika digugat oleh Arnold Schwarzenegger sebesar $10 miliar atau sekira Rp143 triliun karena menggunakan penampilannya di robot tanpa meminta izin. Maka dari itu, Promobot tidak hal ini terjadi lagi dan ingin membayar uang kepada orang yang sudah dikontrak wajah dan suaranya.
"Perusahaan kami sedang mengembangkan teknologi di bidang pengenalan wajah, serta pidato, navigasi otonom, kecerdasan buatan, dan bidang robotika lainnya," bunyi siaran pers Promobot baru-baru ini.
Promobot sendiri sejak tahun 2019 dan sudah aktif memproduksi robot humanoid ke pasar robot global. Baru-baru ini, ada klien baru yang ingin bekerjasama dengan Promobot dalam proyek skala besar. Maka dari itu, Promobot membutuhkan banyak manusia untuk menggunakan wajah dan suara mereka untuk menjadi robot terbaru ini.
Menariknya, Promobot pernah tersandung dalam masalah hukum beberapa waktu lalu, ketika digugat oleh Arnold Schwarzenegger sebesar $10 miliar atau sekira Rp143 triliun karena menggunakan penampilannya di robot tanpa meminta izin. Maka dari itu, Promobot tidak hal ini terjadi lagi dan ingin membayar uang kepada orang yang sudah dikontrak wajah dan suaranya.
Baca Juga: Content Creators Day 2021 Membawa Semangat Baru Bagi Calon CC Baru Pikiran Rakyat Media Network
Perusahaan mengklarifikasi bahwa mereka akan menerima aplikasi dari orang-orang dari semua ras dan jenis kelamin, dengan 'usia 25 keatas' menjadi satu-satunya persyaratan tersebut. Setelah wajah berhasil dipilih dan memenuhi kriteria dari Promobot dan klien, lalu pelamar yang terpilih akan memilih model 3D dari wajah mereka. Nantinya wajah 3D tersebut akan digunakan sebagai fitur eksternal robot.
Selain fitur wajah, pelamar yang dipilih juga harus memberikan suara dirinya dan mereka selama hampir 100 jam materi pidato untuk membuat suara robot. Walaupun memang nantinya akan melelahkan dalam membuat fitur wajah dan suara untuk robot. Nampaknya tidak membuat orang berpikir untuk tidak melamar di pendaftaran ini.
Promobot sendiri sudah berhenti menerima aplikasi pada hari Senin, setelah dibanjiri penawaran.
Perusahaan mengklarifikasi bahwa mereka akan menerima aplikasi dari orang-orang dari semua ras dan jenis kelamin, dengan 'usia 25 keatas' menjadi satu-satunya persyaratan tersebut. Setelah wajah berhasil dipilih dan memenuhi kriteria dari Promobot dan klien, lalu pelamar yang terpilih akan memilih model 3D dari wajah mereka. Nantinya wajah 3D tersebut akan digunakan sebagai fitur eksternal robot.
Selain fitur wajah, pelamar yang dipilih juga harus memberikan suara dirinya dan mereka selama hampir 100 jam materi pidato untuk membuat suara robot. Walaupun memang nantinya akan melelahkan dalam membuat fitur wajah dan suara untuk robot. Nampaknya tidak membuat orang berpikir untuk tidak melamar di pendaftaran ini.
Promobot sendiri sudah berhenti menerima aplikasi pada hari Senin, setelah dibanjiri penawaran.
Baca Juga: Mau Traveling? Mari Pelajari Dulu IlmuNya
"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua peserta," tutup perusahaan Rusia itu menjelaskan di situs webnya.***
"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua peserta," tutup perusahaan Rusia itu menjelaskan di situs webnya.***