Ini Kendala yang Dialami Programmer Pemula Ketika Melamar Pekerjaan

- 1 April 2022, 07:55 WIB
Ilustrasi.  LKendala yang Dialami Programmer Pemula Ketika Melamar Pekerjaan
Ilustrasi. LKendala yang Dialami Programmer Pemula Ketika Melamar Pekerjaan /Pixabay.com

BERITASOLORAYA.com - Bekerja sebagai seorang programmer, software engineer, web developer, merupakan impian dari orang-orang yang menyukai dunia programming dan juga teknologi.

Dengan bekerja di bidang yang kita sukai, programmer misalnya, maka bisa melatih dan mengupgrade skill yang kita miliki menjadi jauh lebih baik lagi.

Bagi kalian para programmer yang ingin melamar pekerjaan di tahun 2022, mungkin ada beberapa kendala yang kamu alami.

Baca Juga: Nam Joo Hyuk, Twenty Five Twenty One, Tanggapi Perdebatan tentang Baek Yi Jin. Benarkah Meninggal Dunia?

Dikutip BeritaSoloRaya.com melalui kanal YouTube Dea Afrizal, kendala ini diungkap oleh programmer dan juga Youtuber tersebut.

Dea sendiri mengungkapkan kenapa programmer pemula sangat sulit sekali mendapatkan pekerjaan, padahal sudah mempunyai skill dan portofolio.

“Ada hal yang tidak sinkron antara programmer dan perusahaan”, kata Dea Afrizal.

Menurut Dea, job listing yang diberikan perusahaan, seringkali tidak sesuai dengan skill yang dimiliki oleh para programmer pemula.

Baca Juga: Harga Pertamax Naik Per 1 April 2022, Penyesuaian Harga Keekonomian Jadi Alasan

Misalnya, lowongan pekerjaan front end, yang harus menguasai beberapa skill front end, ditambah dengan skill dari back end.

Padahal programmer pemula tersebut, hanya memiliki skill sebagai seorang front end developer itulah.

Karena list skill yang begitu banyak, rata-rata programmer merasa berat serta lowongan tersebut bukan untuk dirinya.

Menurut Dea, biasanya yang memposting suatu pekerjaan adalah HRD perusahaan yang bertanya kepada tim developer.

Baca Juga: 11 Kebiasaan Buruk Anak Ini Jangan Diremehkan, Salah Satunya Berhubungan dengan Gawai

“Karena HRD ingin perfect dan ingin mendapatkan pegawai yang sempurna. HRD tersebut langsung mencari ke referensi di situs lowongan pekerjaan dan mendapat spesifikasi skill banyak, maka digunakanlah referensi lowongan tersebut”, ucap Dea Afrizal.

“Jadinya, kalau kualifikasi skill hanya membutuhkan 3-5 skill saja. Sama HRD ditambahkan harus bisa sampai 10 skill, karena mendapatkan referensi yang mungkin salah atau tidak sesuai dengan job yang ingin kita lamar”, lanjut Dea.

Memang tidak semua perusahaan seperti itu, karena ini yang dialami oleh Dea Afrizal.

Menurut Dea, lowongan tersebut memang membuat harapan para programmer yang belajar secara otodidak atau baru lulus, menjadi sulit untuk mencari kerja.

Baca Juga: Drama Twenty Five Twenty One, Kim Tae Ri dan Bona WJSN Menangis Berpelukan. Apakah sebuah perpisahan?

Solusi dari Dea, kita bisa melewati saja, lowongan pekerjaan yang seperti itu dan mencari lowongan pekerjaan yang sesuai dengan list skill dan job kita.***

Editor: Anbari Ghaliya

Sumber: YouTube Dea Afrizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah