Harga Pertamax Naik Per 1 April 2022, Penyesuaian Harga Keekonomian Jadi Alasan

- 1 April 2022, 07:02 WIB
Harga Pertamax Naik Jadi Rp16.000 per Liter
Harga Pertamax Naik Jadi Rp16.000 per Liter /mypertamina.id
BERITASOLORAYA.com - Pertamax, sebagai jenis bahan bakar minyak non subsidi, dinaikkan sebesar 3.500 per liter.
 
Harga sebelumnya dari Pertamax adalah Rp9.000 per liter. Sehingga kini menjadi Rp12.500 per liter. Kabarnya, mulai berlaku 1 April 2022 pukul 00.00 waktu setempat.
 
Pertamax, dengan harga terbaru Rp 12.500 per liter itu terjadi di sejumlah wilayah seperti Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.
 
 
Sementara itu, pertamax di beberapa daerah yang semula harga Rp 9.200 per liter saat ini menjadi Rp12.750 per liter. Ada kenaikan sebesar Rp 3.550 per liter.
 
Pertamax dengan harga Rp12.750 per liter, diantaranya berlaku untuk Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. 
 
Kemudian Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat. Juga, Maluku Utara, Papua, serta Papua Barat.
 
Pertamax, dinaikkan harganya, karena PT Pertamina perlu penyesuaian harga. Untuk mengurangi beban perseroan yang tertekan akibat harga minyak dunia yang telah bertengger di atas 100 dolar AS per barel.
 
 
"Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri ESDM Nomor 62 K/12/MEM/2020.
 
Keputusan itu mengenai formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis bahan bakar minyak umum jenis bensin dan minyak solar yang disalurkan melalui stasiun pengisian bahan bakar umum", demikian kata Fajriyah Usman.
 
Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communications Pertamina seperti keterangannya saat menyampaikan rilis pada Kamis, 31 Maret 2022 di Jakarta.
 
Dengan harga baru Pertamax, PT Pertamina berharap masyarakat agar memilih BBM Non Subsidi yang lebih berkualitas.
 
 
Namun demikian, PT Pertamina menyatakan bahwa kenaikan harga tersebut masih berada jauh di bawah nilai keekonomian.
 
"Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat. Harga pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya.
 
Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir sejak tahun 2019", ungkap Pejabat Sementara Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting.
 
Penyesuaian harga ini, menurut Irto Ginting, masih jauh di bawah nilai keekonomiannya. "Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat," tambah Irto.
 
 
Penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter atau Rp12.750, menurut Irto, masih lebih rendah Rp3.500 dari nilai keekonomiannya saat ini.
 
"Harga baru masih terjangkau khususnya untuk masyarakat mampu. Kami juga mengajak masyarakat lebih hemat dengan menggunakan BBM sesuai kebutuhanl," sambung Irto.
 
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa ada pertimbangan terhadap harga minyak.
 
Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, menurut Agung.
 
 
Maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp 16.000 per liter.
 
Atas beredarnya kabar pertamax akan naik hingga Rp16.000 per liter sempat ditepis oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
 
Ahok, selaku Komisaris Utama Pertamina, menyatakan bahwa harga Pertamax naik tapi tidak akan sampai ke harga keekonomian seperti yang disebut oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
 
"Pasti di bawah swasta, tidak akan sampai segitu (Rp 16.000 per liter)," kata Ahok kepada awak media.***

Editor: Anbari Ghaliya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x