Network
BERITASOLORAYA.com - Ketika orang memikirkan NFT, hal pertama yang terbesit dan dibayangkan kebanyakan orang adalah seni visual.
Dari penjualan kolase digital Beeple senilai $69 juta di Christie's hingga koleksi Bored Apes Yacht Club, seni visual tampaknya menjadi penggunaan paling menonjol untuk NFT karena kemiripan yang dekat dengan investasi seni rupa tradisional.
Fakta bahwa seni digital dapat dilihat dan direplikasi tanpa henti secara online telah menyebabkan beberapa kebingungan bagi banyak konsumen dengan apa yang sebenarnya mereka beli.
Baca Juga: 7 Tips Aman Bermain Hujan yang Perlu Diketahui, Biarkan Anak Menikmati Masa Kecilnya
Dikutip oleh BeritaSoloRaya.com dari Tech Crunch mengenai NFT musik.
Blau, yang lebih dikenal dengan nama panggungnya, 3LAU, ikut mendirikan Royal, sebuah startup yang menggunakan NFT untuk memungkinkan pengguna membeli 'saham' lagu melalui pasarnya dan mendapatkan royalti saat lagu-lagu tersebut mendapatkan popularitas.
Perusahaan mengumpulkan $55 juta Seri A dari investasi crypto Andreessen Horowitz November 2021, kurang dari tiga bulan setelah mengantongi $16 juta dalam pendanaan awal yang dipimpin oleh Founders Fund and Paradigm.
NFT yang dijual di platform Royal mewakili dua hal penting. Pertama, mereka mewakili nilai intrinsik kepemilikan hak cipta, dan kedua, nilai emosional dengan memiliki sesuatu yang langka yang terkait dengan artis favorit Anda.
Baca Juga: Wajib Tahu! 7 Manfaat Ubi Ungu Ini Jangan Diremehkan, Berhubungan dengan Otak
