Anti Poligami Jadi Alasan Gusti Nurul Tolak Cinta Soekarno dan Pejabat Bangsa yang Lain? Ini Faktanya…

18 September 2023, 12:32 WIB
alasan Gusti Nurul tolak Soekarno karena anti poligami. /Twitter @Karolina_bee11

BERITASOLORAYA.com – Benarkah anti poligami jadi alasan Gusti Nurul tolak cinta Soekarno dan pejabat bangsa yang lain? Cek ulasannya berikut ini.

Pernahkah Anda mendengar kisah seorang putri cantik dari Solo yang menolak cinta para sultan, perdana menteri, hingga presiden?

Ini dia kisah inspiratif Gusti Nurul, seorang putri bangsawan dari Hindia Belanda, yang tak hanya memukau dengan kecantikannya, tetapi juga dengan sikap tegasnya yang anti poligami.

Pada tahun 1937, Gusti Nurul, yang pada saat itu berusia 15 tahun, menjadi sorotan dunia ketika dia diundang oleh Ratu Wilhelmina dari Belanda untuk menari dalam pernikahan Putri Juliana dengan Pangeran Bernard.

Dalam pementasan yang megah, Gusti Nurul menari dengan gemulai, bahkan tanpa peralatan musik gamelan yang biasanya mendukungnya.

Baca Juga: Gusti Nurul, Putri Solo yang Menolak Cinta Soekarno? Ini Sosoknya yang Dikenal Memiliki Pendirian Tegas

Selain pandai menari, dia juga mahir dalam berkuda, berenang, dan bermain tenis. Keindahan dan kecerdasannya membuatnya menjadi perbincangan di banyak majalah dan surat kabar, bahkan salah satu majalah legendaris Amerika Serikat memuat fotonya.

Namun, kecantikan dan kepandaiannya bukanlah satu-satunya hal yang menarik dari Gusti Nurul. Dia juga seorang pakar dalam pengetahuan kosmetik tradisional dan jamu.

Banyak tokoh besar Indonesia, termasuk Bung Karno, Sultan Hamengkubuwono ke-9, dan Sutan Syahrir, jatuh hati padanya.

Namun, Gusti Nurul menunjukkan sikap tegasnya dengan menolak pinangan mereka. Salah satu alasan utamanya adalah sikap anti-poligami.

Meskipun hidup dalam lingkungan yang kental dengan tradisi selir, Gusti Nurul memilih jalan hidup yang melampaui zamannya dan menolak praktik poligami.

Pada akhirnya, Gusti Nurul menemukan cinta sejatinya dalam sosok Kolonel Soerjo Soejarso, seorang tentara yang bukanlah tokoh tinggi dalam pemerintahan.

Baca Juga: MENARIK! Berikut Kisah Dewi Sri, Dewi Kesuburan dan Asal-Usul Padi

Mereka menikah pada tahun 1951 dan hidup bahagia bersama. Gusti Nurul tetap tegas dengan prinsipnya hingga akhir hayatnya.

Kisahnya mengajarkan kita pentingnya menjalani hidup dengan kepercayaan pada diri sendiri dan prinsip yang kita pegang, bahkan jika itu berarti berdiri di luar norma-norma sosial pada zamannya.

Sebagai kenang-kenangan atas dedikasinya, Gusti Nurul memiliki sebuah ruangan khusus di Museum Ullen Sentalu di Yogyakarta, yang berisi potret-potret dan barang-barang yang menggambarkan perjalanan hidupnya.

Baca Juga: Candi dan Prasasti Ini Merupakan Peninggalan Kerajaan Kediri Lho, Apa Saja?

Puisi-puisi Gusti Nurul yang penuh makna juga menggambarkan nilai-nilai kehidupannya, seperti cinta yang berlandaskan pada kepercayaan.

Kisah Gusti Nurul menginspirasi untuk hidup sesuai dengan prinsip sendiri dan memegang teguh nilai-nilai yang diyakini, bahkan jika itu berarti berdiri sendiri dalam keputusan hidup yang tegas dan berani.***

Editor: Reza Fauchi Santya

Tags

Terkini

Terpopuler