BeritaSoloRaya.com - Setiap tanggal 2 Oktober, masyarakat Indonesia memperingati hari batik nasional. Batik memiliki sejarah panjang hingga akhirnya menjadi warisan budaya Indonesia.
Setiap daerah di Indonesia memiliki batik yang berbeda sesuai dengan ciri khas dan sejarahnya masing-masing. Kota Solo sendiri terkenal dengan Kampung batik Laweyan yang menjadi sentra batik di Kota Solo.
Kampung Batik Laweyan diklaim sebagai kampung batik tertua di Indonesia. Kampung batik tersebut sudah ada sebelum pemerintahan Kerajaan Pajang. Di bawah pimpinan Kyai Ageng Henis, Laweyan kemudian dijadikan sebagai pusat distrik bisnis kerajaan.
Laweyan berasal dari kata Lawe yang berarti benang. Nama Lawe dipakai karena dulunya tempat tersebut merupakan pusat industri benang. Dulunya daerah tersebut ditumbuhi oleh pohon-pohon kapas.
Seiring berjalannya waktu, benang-benang tersebut diproses menjadi kain hingga kemudian dibuat batik. Industri batik di Laweyan telah ada sejak pemerintahan Kyai Ageng Henis pada tahun 1546.
Untuk itu, daerah tersebut diklaim sebagai pusat batuk tertua di Indonesia. Sebenarnya teknik membatik sendiri telah ada sejak zaman Mesir Kuno. Kemudian, masuk ke Indonesia melalui budaya hindu dan menyebar ke seluruh daerah.
Pada tahun 1905, Batik Laweyan mengalami pertumbuhan yang begitu pesat ketika Kyai Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam. Daerah-daerah di sekitar Laweyan juga terinspirasi dan mulai memproduksi batik seperti di Sragen, Ponorogo, Pekalongan, hingga Sumatra Barat.