Tanggal 2 Oktober Diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Lantas Bagaimana Sejarahnya?

2 Oktober 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi Hari Batik Nasional /Pixabay.com/AnglesNViews

BERITASOLORAYA.com – Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober per tahunnya. Batik Nasional telah masuk ke dalam daftar Perwakilan Warisan Budaya Tak Benda UNESCO tahun 2009. Hari Batik Nasional ditetapkan ketika batik diakui dalam sidang ke-4 Komite antar pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda yang diadakan oleh UNESCO di Abu Dhabi.

Pada acara tersebut, UNESCO mengakui batik, wayang, keris, noken dan tari saman sebagai budaya tak benda warisan manusia.

Momen penetapan ini diinisiasi oleh Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Oleh beliau, tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Baca Juga: Angkie Yudistia Ajak Kawan-Kawan Penyandang Disabilitas untuk Ikut Uji Coba Kereta Cepat, Bagaimana Sensasinya

Ketentuan ini tercantum dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional yang dirilis pada 17 November 2009.

Melalui Keppres tersebut, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menerbitkan Surat Edaran Nomor 003.3/10132/SJ tentang Pemakaian Baju Batik untuk Hari Batik Nasional.

Kemendagri mengimbau agar seluruh pegawai di pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten untuk mengenakan batik setiap Hari Batik Nasional.

Berdasarkan informasi yang berhasil didapatkan oleh tim BeritaSoloRaya.com dari berbagai sumber pada 1 Oktober 2023, ternyata Hari Batik Nasional ini memiliki sejarah.

Baca Juga: BKN Umumkan Pendaftaran PPPK Guru 2023 akan Diperpanjang? Ini Jadwal Terbaru Formasi Kebutuhan Khusus dan Umum

Hari Batik Nasional bermula dari pengajuan batik Indonesia untuk memperoleh status Intangible Cultural Heritage (ICH) melalui kantor UNESCO di Jakarta.

Pengajuan batik ini diketahui pada tanggal 4 September 2008 yang didasarkan pada nilai, sejarah, keunikan batik itu sendiri. Batik ternyata sudah berkembang sejak zaman kerajaan Majapahit sebagai bentuk seni dan budaya hingga kini.

Khusus untuk batik, sejarah batik di Indonesia harus dirunut hingga masa kerajaan. Batik zaman dahulu menjadi pakaian dan busana khas kerajaan. Saat itu, batik hanya dikenakan oleh keluarga kerajaan atau para pegawai kerajaan.

Sedangkan, kegiatan membatik di luar kerajaan diajarkan oleh para pegawai Keraton yang pulang ke rumahnya yang letaknya di luar keraton. Dalam sejarah pembatikan di Indonesia, ternyata sudah dimulai semenjak masa kerajaan Majapahit.

Baca Juga: SIMAK! 3 Bantuan hingga Rp3 juta Ini akan Cair di Bulan Oktober, 2 Diantaranya PKH dan BPNT

Adapun bukti bahwa kerajaan Majapahit menerapkan teknik pembatikan bisa dilihat dari sisa-sisa peninggalan batik yang ada di wilayah Mojokerto dan Bonorowo (kini Tulungagung). Kedua wilayah ini merupakan bekas kawasan kerajaan Majapahit.

Pada masa modern, batik Indonesia mulai dikenal orang luar negeri sejak Soeharto memberikan batik sebagai cinderamata untuk para tamu negara mulai pertengahan tahun 80-an.

Presiden Soeharto kerap mengenakan batik untuk menghadiri konferensi PBB. Jadi secara otomatis hal ini membuat batik yang dikenakannya menjadi pusat perhatian.***

Editor: Anbari Ghaliya

Tags

Terkini

Terpopuler