Network
BERITASOLORAYA.com – Ada banyak jenis tradisi dan budaya di Indonesia, salah satunya adalah perlombaan sapi atau biasa disebut sebagai tradisi ‘Karapan Sapi’ di Madura. Tradisi ini dinamakan karapan sapi karena melombakan sapi di dalam sarananya.
Karapan Sapi merupakan kompetisi balap sapi yang berasal dari Madura, Jawa Timur. Bagi sebagian besar masyarakat Madura, karapan sapi bukan hanya sekedar pesta rakyat atau acara yang diadakan setiap tahun yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Akan tetapi bagi masyarakat Madura, Karapan Sapi adalah bentuk simbol yang bisa mengangkat harkat dan martabat masyarakat Madura. Hal ini karena sapi yang dipakai untuk kompetisi adalah sapi yang berkualitas sangat baik dan punya perlakuan khusus.
Baca Juga: Popularitas Drama A Business Proposal Bawa Kesuksesan Untuk Netflix, Kakao dan Cross Pictures
Biasanya karapan sapi diadakan mulai dari Agustus hingga September, dan finalnya adalah di bulan Oktober. Tujuan dari tradisi ini adalah harapan dan rasa syukur atas lahan pertanian masyarakat Madura yang subur.
Nah, untuk mengetahui lebih banyak tentang festival tradisional ini, berikut ini ada lima hal menarik tentang Karapan Sapi di Madura. Simak penjelasan berikut untuk memuaskan rasa penasaran Anda tentang Karapan Sapi di Madura ini.
1. Latar belakang
Tradisi ini diciptakan pada masa Pangeran Katandur di abad ke-13 yang melihat kondisi pertanian tidak subur di Madura. Pangeran Katandur kemudian mengadopsi ide menggunakan sepasang bambu yang lalu ditarik oleh dua ekor sapi yang jadi media bajak.
Petani hanya perlu mengarahkan sapi di sekitar tanah persawahan. Setelah panen tiba, Pangeran Katandur mengajak masyarakat setempat untuk merayakan berkah tanah subur dengan menggelar lomba sapi.
