Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 Lebih Mudah Tertular Varian Omicron? Simak Ulasannya Dari Alexandre Nalme

15 Januari 2022, 09:41 WIB
Ilustrasi Vaksin Booster Dosis 3 Astrazeneca. /Pixabay.com/WiR_Pixs

BERITASOLORAYA.com- Virus Covid-19 varian omicron telah merebak di Indonesia, terdapat penemuan kasus terbaru di setiap harinya.

Menurut Peneliti di negara Swiss, varian omicron lebih mudah menular daripada varian yang sebelumnya yaitu delta.

Varian omicron yang diketahui 500% lebih menular membuat pemerintah melakukan upaya cepat tanggap terhadap varian yang asalnya dari Afrika Selatan.

Baca Juga: Tips Menentukan Jurusan Kuliah Untuk Si Ekstrovert dan Introvert Agar Kehidupan Perkuliahan Menjadi Enjoy

Salah satunya adalah dengan menggencarkan program vaksinasi untuk seluruh masyarakat.

Namun, dalam proses sosialisasi vaksin untuk menangkal virus Covid-19 banyak hoaks yang beredar di tengah masyarakat.

Seperti hoaks yang beredar di sosial media (sosmed) Twitter yaitu seputar warga yang menerima vaksin Covid-19 lebih mudah tertular varian omicron.

Baca Juga: Persyaratan dan Cara Daftar PPG Melalui SIMPKB 2022

Selain itu, hoaks yang beredar itu ditunjukan melalui hasil screenshot dari studi kesehatan yang dilakukan di Denmark.

Studi yang dirujuk dalam unggahan foto tersebut dikirimkan oleh para peneliti dari negara Denmark sebagai laporan awal ke platform daring MedRXiv, pada Rabu, 22 Desember 2021 lalu.

Pihak dari MedRXiv pun juga telah mengklarifikasi adanya informasi tersebut bahwa pengguna Twitter tersebut keliru dalam membaca dan salah tafsir hasil studi itu.

Baca Juga: Kena Mental, Taemin Shinee Mengaku Depresi Menjalani Wajib Militernya

Menanggapi informasi tersebut, Pemerintah membantah hal itu bahwa informasi yang diberikan tidaklah benar melainkan hanyalah hoaks semata.

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari akun Instagram resmi @dkijakarta membeberkan fakta aslinya terkait varian omicron dan vaksinasi.

“Berbagai peneliti dari Denmark dan Brasil telah membantah klaim bahwa vaksinasi Covid-19 meningkatkan risiko terpapar varian Covid-19 omicron,” ujar Pemprov DKI.

Baca Juga: Masih Aktif, BTS dan IU Sudah Disebut Sebagai Legenda Musik Kpop, Ini Alasannya

“Faktanya infeksi omicron dapat menurunkan efektivitas vaksin, tapi bukan berarti vaksin dapat meningkatkan resiko tertular,” lanjut Pemprov DKI.

Tidak hanya itu, seorang Kepala Departemen Penyakit Menular Universitas Negeri Sao Paolo di Brasil, Alexandre Naime juga turut membantah adanya informasi hoaks tersebut.

Alexandre memaparkan bahwa tidak ada vaksin yang membuat penerimanya menjadi meningkat potensi penularan virus Covid-19.

Baca Juga: Ini Alasan Army Menyukai Visual Jungkook dan V BTS Ketika Sedang Berdua Saja

“Tidak ada vaksin yang menyebabkan risiko infeksi lebih besar. Itu tidak benar,” kata Alexandre.

Ahli dari penyakit menular ini juga menyampaikan bahwa kabar tersebut merupakan informasi yang tidak valid dan bertentangan dengan fakta yang sebenarnya.

“Itu adalah kekeliruan biologis. Vaksin bisa jadi tidak efektif tapi bukan berarti meningkatkan risiko tertular,” ujar dia.

Baca Juga: Inilah 7 Penyebab Rambut Mudah Rontok, Waspada Jangan Sampai Botak

Seperti diketahui varian omicron sudah menular di berbagai negara, bahkan banyak negara yang memasuki gelombang tiga, sebab varian ini.

Namun, WHO (World Health Organization) menghimbau agar negara-negara yang mengalami wabah virus Covid-19 untuk lebih menggencarkan vaksinasi.

Hal ini disebabkan tingkat keparahan yang dihasilkan antara orang yang sudah divaksinasi dengan yang tidak sangat berbeda.

Baca Juga: Kim Chae Hyun Kep1er Dibully dengan Komentar Body Shaming Karena Lemak Perutnya 

Orang yang sudah divaksinasi akan lebih ringan gejala yang dihasilkan ketika mereka tertular virus Covid-19, dibandingkan yang belum vaksinasi.

Oleh sebab itulah pemerintah saat ini tengah menggalakkan vaksinasi booster yang untuk dapat menangkal varian omicron.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: Instagram DKI Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler