Mitos dan Fakta Seputar Kanker Payudara, Sudah Tahu Belum?

20 Agustus 2023, 06:24 WIB
Ilustrasi kanker payudara. /Freepik/diana.grytsku/

BERITASOLORAYA.com – Mitos tentang kanker payudara yang beredar di masyarakat membuat bingung dan takut. Hal ini karena tidak semua benar dan tidak juga sepenuhnya salah. Apalagi kanker payudara cukup mengkhawatirkan tidak hanya di dunia, namun juga di Indonesia.

Bahkan kanker payudara menjadi penyakit kanker yang paling banyak dialami di Indonesia. Maka dari itu, penting untuk mengetahui fakta-fakta terkait kanker payudara.

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari Everyday Health, berikut mitos atau fakta terkait kanker payudara yang perlu kamu ketahui.

Baca Juga: Sebentar Lagi Cair, Apa Saja Syarat Penerima Bansos BPNT Agustus 2023? Cek Info Update di Link Berikut

1. Obesitas atau kelebihan berat badan bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara

Banyak faktor risiko yang memengaruhi perempuan terkena kanker payudara. Salah satunya termasuk seiring bertambahnya usia. Selain itu, fakta bahwa obesitas juga dapat meningkatkan peradangan kronis yang dapat mengakibatkan meningkatnya risiko terhadap kanker payudara.

Ada hubungan antara berat badan dengan kanker payudara, yaitu sel-sel lemak memproduksi kelebihan estrogen yang dapat memengaruhi munculnya kanker payudara.

Meski usia, jenis kelamin, genetik, dan berat badan adalah salah satu faktor risiko terkena kanker payudara, namun kamu bisa melakukan pencegahan dengan pola makan dan pola hidup sehat.

Baca Juga: Aksi JKT48 Bareng Erigo Bikin Melongo, Raup Rp5 Miliar Kurang dari 10 Menit di Shopee Live

2. Antiperspirant dapat menyebabkan kanker payudara

Antiperspirant adalah produk yang digunakan untuk mengontrol keringat tubuh, terutama pada area ketiak. Antiperspirant yang dioleskan di dekat payudara mungkin beberapa memiliki efek estrogen yang dapat diserap kulit sehingga meningkatkan risiko kanker payudara.

Meski belum ditemukan hubungan antara antiperspirant/deodoran dan berkembangnya kanker payudara. Namun, kamu perlu berhati-hati saat menggunakan antiperspirant/deodorant.

3. Bra berkawat dapat meningkatkan risiko kanker payudara

Apakah bra berkawat dapat membatasi aliran cairan getah bening dan menyebabkan racun menumpuk di area tersebut? Jawabannya tidak. Meski bra jenis apa pun yang tidak pas dapat menyebabkan ketidaknyamanan, nyeri dan kemungkinan pembengkakan.

Namun, tidak benar jika hal itu dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Jadi, pernyataan bahwa bra berkawat dapat meningkatkan risiko kanker payudara adalah mitos.

Baca Juga: Makan Pepaya Setiap Hari, Ini 5 Manfaat yang akan Kamu Rasakan

4. Mammogram dapat meningkatkan risiko kanker payudara

Mammogram adalah tes untuk mendiagnosis kanker payudara atau mendeteksi perubahan payudara menggunakan sinar-X. Ini adalah mitos, karena melakukan mammogram dapat mendeteksi dini gejala kanker payudara dan sebenarnya dosis rendah radiasi dari mammogram.

5. Implan payudara dapat menyebabkan kanker payudara

Pembesaran payudara adalah salah satu operasi plastik yang umum dilakukan dengan tujuan estetika. Meskipun implan payudara memang memiliki kemungkinan risiko pembedahan seperti pendarahan dan infeksi.

Namun itu bukan kanker payudara, tetapi jenis kanker langka dari sistem kekebalan yang dapat terjadi. Selain itu, implan payudara juga dapat mempersulit untuk mendeteksi kanker payudara dengan mammogram.

Baca Juga: Setelah Pemprov, Dinas LH DKI Jakarta Larang Seluruh ASN dan PJLP Bawa Kendaraan Bermotor Sekali dalam Sepekan

Implan payudara pun juga dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti lupus, rheumatoid arthritis, nyeri sendi, masalah reproduksi, dan penyakit kronis lainnya.***

Editor: Anbari Ghaliya

Tags

Terkini

Terpopuler