BERITASOLORAYA.com - Di tahun 2022 ini pandemi masih merajalela, bahkan varian baru sudah bermunculan hasil dari mutasi.
Maka, pemerintah masih membatasi beberapa kegiatan yang berpotensi untuk menyebabkan kerumunan.
Akibat dari keterbatasan tersebut berbagai sektor terpengaruh, salah satunya sektor ekonomi. Banyak pusat perbelanjaan yang mengatur jam buka dan kapasitas pengunjung.
Baca Juga: Tips Membeli dan Menggunakan Barang Ala Menteri Keuangan Sri Mulyani
Mulai dari pengusaha besar hingga kecil terkena dampaknya, tidak hanya pengusaha semua sektor yang berhubungan dengan transaksi dan keuangan juga terdampak.
Pandemi membuat pemasukan berkurang dan mengancam begitu banyak pekerja yang terpaksa kehilangan pekerjaan karena perusahaannya bangkrut, sampai warung kecil yang gulung tikar karena tidak ada pembeli.
Hal ini, membuat kita perlu memutar otak agar bisa meminimalisir keuangan karena pemasukan yang minim. Sehingga kita bisa bertahan hidup selama masa pandemi masih berlangsung.
Baca Juga: 10 Kesalahan Dalam Mengatur Keuangan
Seorang perencana keuangan yakni Prita Hapsari Ghozie dalam sebuah webinar memaparkan tentang cara mengelola keuangan di masa pandemi.
Prita memberikan tips untuk mengatur keuangan di masa pandemi dengan membuat tiga kelompok anggaran pegeluaran utama diantaranya:
- Living (kebutuhan)
- Saving (tabungan)
- Playing (senang-senang)
Baca Juga: Sering Bingung Atur Prioritas Keuangan, Simak Urutan Manajemen Keuangan Yang Benar!
Mau tidak mau, kini alat-alat yang dulunya tidak begitu sering digunakan sehingga tidak dibeli, saat ini menjadi kebutuhan yang mau tidak mau menjadi bagian dari pengeluaran sehari-hari kita.
Sebut saja masker dan hand sanitizer, kedua barang tersebut kini masih menjadi primadona untuk mencegah penyebaran virus.
Maka, pengeluaran pun bertambah dan naik menjadi skala prioritas kebutuhan, jadi perlunya mengatur pengeluaran lebih ketat lagi saat ini.
Baca Juga: Memperbesar Bisnis, Begini Pentingnya Memiliki Managemen Keuangan
Dalam webinar tersebut perencana keuangan itu juga menganjurkan agar kita menjadi seorang smart shopper.
Artinya, kita harus lebih bijak saat memutuskan untuk membeli sesuatu. Jadi sebelum memilih suatu barang, pertimbangkanlah dari berbagai faktor.
Misalnya dari faktor kebutuhan, seberapa butuhnya kita untuk membeli barang tersebut, lalu harga dari barang tersebut apakah ada yang lebih murah lagi, dan jangan lupa perhatikan kualitas dan kegunaan jangka panjang dari barang tersebut.
Bukan hanya memilih barang yang harganya lebih murah, tapi juga pikirkan apakah barang yang dibeli memang digunakan dalam jangka panjang juga awet.
Contoh barang yang dapat digunakan dalam jangka panjang adalah barang yang kualitasnya terbukti bagus sehingga tidak mudah rusak. Jadi kita tidak perlu menyisihkan uang untuk mengganti barang tersebut.***