BERITASOLORATYA.com - IMF (Dana Moneter Internasional) memprediksikan bahwa selama AS, Federal Reserve masih melakukan tapering atau pengetatan, maka arus modal asing yang keluar dari Indonesia tidak akan signifikan.
IMF menyebutkan, kondisi ini utamanya didukung oleh faktor transaksi yang berjalan kuat.
Karena Itu, Cheng Hoon Lim selaku Indonesian Mission Chief Asia and Pacific Department IMF mengharapkan adanya kebijakan moneter yang teratur bagi BI (Bank Indonesia).
Baca Juga: Girl Group APRIL Bubar, Pengumuman Resmi dari DSB Media
“Indonesia berada dalam posisi yang baik untuk secara bertahap menormalkan kebijakannya dan menyesuaikan sikap moneternya seperti The Fed, dan jika Fed melakukan pengetatan," ucap Lim
Hal ini disampaikan Lim pada kesempatan media briefing melalui virtual, Rabu, 26 Januari 2021.
Sebenarnya, kelebihan likuiditas dari sistem keuangan telah diserap oleh BI.
Baca Juga: IMF Beri Apresiasi Indonesia dalam Pemulihan Ekonomi, Sekaligus Sampaikan 3 Saran untuk Pemerintah
Belum lama, Bank sentral juga memberikan pengumuman bahwa Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan akan dinaikkan agar akhir tahun ini dapat kembali ke level seperti sebelum pandemi.