BERITASOLORAYA.com – Saat ini hampir semua rumah di Indonesia sudah menggunakan sistem listrik prabayar dengan token atau biasa disebut juga dengan pulsa listrik atau token listrik.
Terlepas dari banyak keuntungan dan kemudahan dengan sistem listrik prabayar ini, tidak sedikit orang merasa kebingungan jika saat gagal mengisi token listrik.
Dilansir BeritaSoloRaya.com melalui akun Instagram @plnup3sigli, ada tiga faktor pengisian token listrik gagal dan setiap faktor tersebut tentu ada solusinya.
Jika pengisian token listrik terdapat tulisan ‘used’ atau ‘terpakai’ artinya token sudah terpakai. Jika merasa token yang dimasukkan baru, cek token terakhir yang di-input di kWh meter dengan memasukkan kode sesuai merk kWh meter.
Baca Juga: Skin Minimalism Diserukan, Apa Keuntungannya Menerapkan Tren Satu Ini?
Sementara itu, ada keterangan ‘reject’ atau ‘gagal’, yang artinya pengisian gagal.
Kalau sudah begini, masukkan kembali 20 digit kode token dengan hati-hati dan benar karena bisa jadi saat memasukkan kode terlewat satu digit atau salah memasukkan angka.
Lalu yang terakhir ada keterangan ’over’ atau ’daya lebih’, artinya daya listrik telah melebihi kapasitas, dan hal ini yang biasanya cukup membingungkan.
Jika meteran bertuliskan ’over’, maka ada alat elektronik yang mengonsumsi watt cukup besar dan dipakai secara bersamaan dengan alat lainnya sehingga meteran listrik tidak cukup kuat dan bertuliskan ’over’.
Baca Juga: Guru PAUD Harus Paham 7 Karakteristik ini pada Kurikulum Merdeka Belajar Supaya Tidak Keliru
Untuk mencegah hal tersebut, disarankan untuk menambah daya listrik. Jika bingung untuk menambah daya listrik, bisa dibantu oleh petugas PLN terdekat.
Terlepas dari masalah gagalnya melakukan pengisian token listrik. Masih ada juga yang belum mengerti bagaimana cara membeli token listrik.
Mengutip website PLN, pulsa atau token listrik kini bisa dibeli hampir di 30.000 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Cara membeli pulsa listrik cukup dengan melampirkan nomor meter atau IDPEL saat membeli melalui ATM kemudian pilih nominal yang dibutuhkan.
Bagi yang terbiasa menggunakan layanan e-commerce, kini pulsa listrik atau token listrik pun tersedia di e-commerce yang telah bekerja sama dengan PLN.
Cara pembeliannya pun sama, dengan melampirkan nomor meter atau IDPEL sebelum memilih nominal token.
Setelah itu, pelanggan akan mendapatkan 20 digit token listrik yang bisa dimasukkan ke meteran listrik.
Bila token sudah dimasukkan dan terdapat tulisan ‘benar’ atau ‘accept’, token yang sudah dibeli sudah bisa digunakan.
Nilai listrik isi ulang yang tersedia di berbagai ATM atau e-commerce saat ini sudah tersedia dalam berbagai nominal yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Payment point PLN di antaranya tersedia mulai dari Rp20.000, Rp50.000, Rp100.000, Rp250.000, Rp500.000, dan yang terbesar Rp1.000.000.***