MENARIK! Kenaikan Harga Sewa Properti di Singapura Dipengaruhi Oleh Culture Gen Z, Simak Ulasannya Disini

- 10 Juni 2023, 10:58 WIB
Kenaikan harga sewa properti di Singapura dipengaruhi culture Gen Z
Kenaikan harga sewa properti di Singapura dipengaruhi culture Gen Z /pexels.com/@minan1398/

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari laman Bloomberg, Kamis 8 Juni 2023, kenaikan sewa properti di Singapura mencapai 65 persen, sedangkan kenaikan sewa properti di London hanya sebesar 24 persen dan New York City sebesar 21 persen terhitung sejak tahun 2018.

Selain Singapura ada negara lain yang juga mengalami peningkatan sewa properti seperti Sidney yang mengalami kenaikan sewa properti sebesar 18 persen dan Dubai yang juga mengalami sewa properti sebesar 17 persen. Sementara negara Hongkong yang sudah sejak lama terkenal dengan sewa propertinya yang mahal, beberapa waktu terakhir justru pengalami penurunan.

Sewa properti di negara Hongkong turun bahkan sampai mencapai minus 6 persen. Kondisi ini sangat berbeda jauh dengan yang dialami Singapura hari ini, bahkan sewa properti seperti apartemen di dekat Orchad saat ini mengalami peningkatan 40 persen.

Urban Redevelopment Authority atau URA Singapura bahkan mencatat periode kuartal 4 tahun 2022 harga properti pribadi mengalami peningkatan 0,4 persen jika dibanding dengan kuartal 4 tahun 2021 mengalami kenaikan 3,8 persen.

Jika dihitung sepanjang tahun 2022 harga properti untuk hunian pribadi di Singapura mengalami peningkatan 8,6 persen sedangkan untuk penyewaaan properti hunian pribadi mengalami peningkatan 7,4 persen pada kuartal 4 tahun 2022.

Selain faktor culture generasi Gen Z yang mempengaruhi harga sewa properti di Singapura, faktor berikutnya adalah pasar persewaan properti di Singapura sudah cukup lama dikuasi oleh orang asing.

Baca Juga: MotoGP Update: Joan Mir Mengundurkan Diri dari MotoGP GP Italia setelah Kecelakaan FP2

Hal ini terjadi karena sebagian besar penduduk Singapura 5,6 juta penduduk sudah membeli rumah umum bersubsidi. Sejak lama Singapura selalu dianggap surga sebagai tempat yang nyaman untuk untuk tinggal dan bekerja selama masa pandemi. Hal ini yang membuat banyak orang asing pindah ke negara Singapura.

Situasi ini lalu dimanfaatkan warga China yang saat itu sedang menghadapi lockdown di China dan Hongkong karena Covid-19.

Halaman:

Editor: Windy Anggraina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x