Jaga Stabilitas Harga Pangan di DKI Jakarta Jelang Nataru, Kadin KPKP: Jangan Panik Buying

- 8 Desember 2023, 12:58 WIB
Ilustrasi upaya Pemprov DKI Jakarta dalam menjaga stabilitas harga bahan pangan di pasar jelang Nataru.
Ilustrasi upaya Pemprov DKI Jakarta dalam menjaga stabilitas harga bahan pangan di pasar jelang Nataru. /beritajkaarta.id

Selain karena meningkatnya kebutuhan menjelang dua perayaan besar tersebut, naiknya atau tidak stabilnya harga bahan pangan juga dapat terjadi karena turunnya pasokan dari daerah produsen.

Oleh karenanya, Pemprov DKI Jakarta melakukan upaya penanaman tanaman-tanaman cepat panen, misalnya saja cabai yang seringkali harganya melonjak menjelang hari-hari besar nasional.

Diketahui bahwa Pemprov DKI Jakarta telah menanam kurang lebih 300 ribu bibit cabai jauh hari sebelumnya, sehingga pada awal November 2023 kemarin telah dipanen sekitar tiga ton cabai.

Baca Juga: Cek Daftar Harga Pangan di Jateng, Daging Sapi hingga Telur Ayam Harganya Segini

Kemudian, pada pertengahan bulan ini (Desember 2023) cabai akan dipanen secara serentak di empat provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, hingga Jawa Tengah.

Tidak hanya sampai disitu saja, Eli menuturkan bahwa dilaksanakan pula Pengembangan Program Pertanian Perkotaan dengan menanam tanaman cepat panen (cabai, bawang merah, serta tanaman produktif lainnya) di lingkungan sekitar, misal lahan kosong sampai dengan rooftop.

Lalu, upaya lainnya yang dilakukan demi menjaga stabilitas harga pangan di DKI Jakarta jelang Nataru ialah pelaksanaan Gerakan Pangan Murah oleh BUMD, seperti PT Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Pasar Jaya, serta Perumda Dharma Jaya.

Baca Juga: Jelang Nataru - KAI Tambah 2,1 Juta Tiket dan Pemprov DKI Siapkan 4 Langkah Proaktif Kendalikan Harga Pangan

Adapun pelaksanaan gerakan ini bervariasi, yakni di kantor lurah, camat, wali kota, hingga Balai Kota.

"Agar tidak ada lonjakan harga yang tinggi intervensinya melakukan Gerakan Pangan Murah di banyak lokasi. Kita tingkatkan frekuensinya kalau biasanya atau bukan HBKN di angka 62 titik saja, saat ini di 98 titik. Masyarakat kalau menginginkan di lokasinya ada Gerakan Pangan Murah silahkan saja. Termasuk rusun-rusun atau kantor RW silahkan sangat terbuka sekali," ucap Eli.

Halaman:

Editor: Endah Primasari Utami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah