Menilik dari Train to Busan dan All of Us Are Dead, Simak Evolusi Zombie Korea dan Apa Ciri Khasnya

2 Februari 2022, 17:28 WIB
All of Us Are Dead dan Train to Busan /Kolase Foto Netflix/IMDb

BERITASOLORAYA.com - Zombie dalam film maupun serial yang dibuat oleh korea, sama halnya dengan zombie buatan Hollywood.

Dari mulai riasan yang memberikan efek berdarah-darah sampai gerakan-gerakan mematahkan tulang khas zombie yang dilakukan pemainnya.

Tayangan tersebut mungkin saja memuaskan atau menghibur Anda, yang memang menyukai film atau serial genre zombie apocalypse.

Baca Juga: Buat Kamu yang Sering Diremehkan, Ini Cara Raditya Dika Buktikan Diri Sampai Berhasil Seperti Sekarang

Tapi tahukah Anda menurut The Korea Herald yang dikutip oleh BeritaSoloRaya.com bahwa, pada awalnya zombie tidak pernah menjadi pilihan favorit untuk ditonton.

Karena, penggemar horor lokal lebih tertarik pada karakter atau hantu yang merasuki tubuh seseorang, sehingga ia kerasukan.

Namun, baru-baru ini zombie korea mulai mencuri perhatian lewat film horor thriller ‘Train to Busan’ yang tayang pada 2016 lalu.

Train to Busan KoreaBoo

Begitupun dengan serial Netflix yang berjudul ‘Kindgom’ yang musim pertamanya rilis perdana pada 2019 lalu.

Drama Korea Bertema Zombie: Kingdom KoreaBoo

Baca Juga: Thariq Kena Tegur Atta Halilintar, Anggap Fuji Tidak Lucu, Atta: Dia Diam Aja Lucu

Dua judul tersebut dinilai telah mengubah paradigma atau perspektif penggemar horor khususnya warga korea sendiri.

Bahkan, dengan aksi dan gerakan unik dari zombie korea pun memukau berbagai kalangan, baik penonton lokal (warga korea) maupun internasional (luar negeri).

Namun, kini korea telah menyajikan zombie yang berbeda dari yang pertama kali mereka buat atau tampilkan.

Bicara mengenai perubahan zombie korea dari masa ke masa, berikut adalah pembahasannya, untuk dapat menilik perubahan apa saja yang terjadi sehingga hadirlah zombie korea yang kini dikenal dan dinikmati oleh berbagai kalangan.

Baca Juga: 7 Girl Group Kpop yang Diprediksi Akan Populer di Tahun 2022, Calon Ratu K-pop Generasi ke-4

  1. Zombie Digambarkan sebagai Monster

Korea sendiri pertama kali membuat film horor bertema zombie melalui ‘A Monstrous Corpse’ pada tahun 1981 silam.

Pada saat itu, jika dilihat dari gerak-geriknya, orang-orang menilai bahwa film tersebut lebih mirip dengan drakula ketimbang zombie, sebab sikapnya yang menggigit manusia lalu menghisap darahnya.

Kemudian The Korea Herald juga menyebutkan bahwa, KBS pun pernah menayangkan sosok zombie dalam episode sebuah serial berjudul ‘Hometown Legends’ pada tahun 1983. Serial ini mengisahkan tentang cerita hantu klasik.

Seperti yang kita ketahui saat ini, zombie memiliki perilaku yang tidak banyak bicara dan tidak memiliki suatu keinginan, selain mengincar manusia biasa.

Baca Juga: Arema Malang Siap Rekrut Ricky Kambuaya dari Persebaya Surabaya

Namuni serial tersebut menampilkan mayat hidup atau zombie yang menakuti penonton dengan berteriak-teriak melontarkan kalimat yang iconic seperti “Kembalikan kakiku!” teriak zombie tersebut.

Di samping itu, beberapa tahun kemudian muncul kembali film-film horor dan thriller korea yang lainnya.

Sebut saja, ‘Dark Forest’ yang tayang pada tahun 2006, lalu selanjutnya ada ‘GP506’ pada tahun 2008, kemudian ‘The Neighborhood Zombie’ tahun 2010, ‘Horror Stories’ yang tayang pada tahun 2012, juga ‘Zombie School’ pada tahun 2014, dan masih banyak lagi.

Semua film tersebut kebanyakan menampilkan zombie yang menakutkan, tetapi sedikit berbeda dari monster pada umumnya yang biasanya berpenampilan aneh dan melakukan kekerasan.

Baca Juga: 10 Universitas Terbaik Indonesia Versi Kemendikbud 2021, Ada UGM dan UI

  1. Titik Balik ‘Train to Busan’

Train To Busan TvN

Penggemar zombie juga penggemar dunia hiburan korea pasti sudah tidak asing dengan film zombie satu ini.

Diperankan oleh aktor papan atas yakni Gong Yoo, film Train to Busan disebut telah menuliskan sejarah baru dunia perfilman korea.

Karena menjadi film dengan tema zombie yang sukses menjual 10 juta tiket, sehingga dinilai sebagai Box Office di Korea.

Mungkin Anda sudah biasa melihat segerombolan zombie melalui film Blockbuster Hollywood, misalnya ‘World War Z’ yang tayang pada 2013 lalu.

Salah satu adegan World War Z yang dibintangi Brad Pitt. /Dok. IMDb

Baca Juga: Jessica Tanoesoedibjo Dilamar Jonathan Natakusuma, Banjir Ucapan Selamat dari Publik Figur

Melalui film Train to Busan, penonton lokal akhirnya bisa melihat hal serupa. Film tersebut dianggap telah memikat penonton korea melalui cerita tentang asal-usul zombie juga menampilkan banyaknya zombie yang tak terhitung jumlahnya.

Seorang koreografer gerakan zombie pada film Train to Busan yang bernama Jeon Young bercerita kepada The Korea Herald mengenai gerakan zombie yang ia ciptakan.

“Gerakan zombie diciptakan setelah mempelajari dengan cermat dari gerakan hewan rabies dan gerakan humanoid dalam film cyberpunk Jepang berjudul ‘Ghost in the Shell 2: Inocence’ yang tayang pada 2004,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa salah satu karakteristik yang menakjubkan dari zombie Train to Busan, adalah dari mata dan wajah mereka yang tertuju pada target (manusia biasa).

Baca Juga: Arema Siap Coret 5 Pemainnya dan Akan Dijual Saat Bursa Transfer

Jeon Young juga mengatakan, bahkan ketika para pemain zombie menabrak benda-benda yang menghalangi, mereka tetap fokus pada target tersebut.

Ia mengaku bahwa gerakan dari zombie tersebut terinspirasi dari game role playing berjudul ‘Dark Soul’.

Lebih lanjut koreografer itu meyakini bahwa, gerakan manusia cenderung memiliki ritme, pola dan aliran tertentu. Ia bersama timnya merupakan spesialisasi gerakan zombie yang seolah-olah sedang mematahkan tulang mereka.

“Gerakan dari melenturkan membantu menciptakan transformasi zombie yang memukau dengan gerakan memutar otot dan mematahkan tulang,” jelasnya.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Doyoung NCT, NCTzen Buat Doyoung Cafe Event, Ramaikan Tagar My Dear Doyoung Day

Jadi dengan melakukan gerakan-gerakan flexing (melenturkan badan), yang biasa kita lihat pada street dance, menghasilkan gerakan khas zombie.

Di sisi lain, Jeon berpendapat bahwa zombie berevolusi saat ia mengerjakan berbagai proyek serial seperti Kingdom, Peninsula, The Cursed: Dead Man’s Prey (2020) dan drama tvN yakni Happiness yang tayang pada 2021.

Melalui judul-judul tersebut ia telah mengembangakn gerakan-gerakan zombienya setelah mempelajari berbagai elemen, seperti bagaimana gerakan hewan rabies, sleepwalking, robot, dan yang sedang dehidrasi.

Baca Juga: Persija Kalah dari Persiraja, Marco Motta Diminta Keluar, The Jakmania: Angkat Kaki Jika Bermain Tanpa Hati

  1. Jenis Zombie Baru di ‘All of Us Are Dead’

Cuplikan adegan Serial All of Us Are Dead yang tayang di Netflix.

Dengan sensasi zombie yang telah mendunia dari mulai Train to Busan, Kingdom hingga Alive (2020) juga Peninsula, sutradara korea dan industry film lokal (korea) disebut telah menciptakan formula mereka sendiri, karena telah menghadirkan film zombie khas korea.

Jika dibandingkan dengan zombie Hollywood, yang sering kali fokus mengenai kelangsungan hidup karakter utama dan perang melawan zombie atau mayat hidup, zombie korea disebut agak berbeda.

Sebab disebutkan bahwa zombie korea berfokus pada awal mula munculnya zombie, yangmana sebagian besar disebabkan atas dosa manusia itu sendiri.

Seperti keinginan yang berlebihan, keserakahan, polusi, kekuasaan teknologi dan masih banyak lagi, jika dilihat dari pernyataan tersebut, maka zombie korea lebih sering menghadirkan isu-isu sosial di dalamnya.

Baca Juga: Arema Malang dan Bhayangkara FC Saling Mengkudeta Puncak Klasemen, Persib Memantau di Belakangnya

Zombie korea pun disebutkan memiliki ciri khas cerita yang berpusat pada reaksi umat manusia terhadap zombie.

Juga berusaha untuk mengungkapkan sifat sejati manusia dalam keadaan apokaliptik, biasanya menggambarkan pula potret usaha bertahan hidup yang lebih mengerikan daripada zombie yang berlumuran darah.

Sutradara zombie korea berupaya untuk meningkatkan empati penonton dengan menciptakan jalan cerita yang menampilkan bagaimana orang-orang terdekat dari karakter utama berubah menjadi zombie.

Hal ini sejalan dengan pernyataan dari salah satu koreografer zombie korea yang menggarap All of Us Are Dead yakni Gook Joong-yi melalui konferensi pers yang dilangsungkan sebelum penayangan perdana serialnya di Netflix.

Baca Juga: Juknis Terbaru Dana BOS Tahun 2022, Simak Perbedaan dengan Tahun Lalu

“Selain horor, keanehan dan kecepatan, serial ini mencoba untuk fokus menghadirkan kesedihan demi kesedihan karena menyaksikan teman sekelasnya yang tercinta berubah menjadi zombie,” jelasnya.

Meskipun serial adaptasi tersebut tetap pada jalurnya yakni tetap mengikuti webtoon, di samping itu sutrada ingin menunjukan revolusi zombie korea melalui All of Us Are Dead.

  1. Tidak Semua Manusia Berubah Menjadi Zombie dalam Sekejap Mata

Khusus All of Us Are Dead, menampilkan manusia yang berubah menjadi zombie terlebih dahulu mengalami beberapa tahap perubahan emosional.

Baca Juga: Deretan Daftar Drama Korea Ini Akan Tayang Di Bulan Februari 2022

Dari mulai ketakutan yang ekstrim disertai halusinasi, menjadi agresivitas yang intens karena keinginannya untuk bertahan hidup.

Salah satu adegan All Of Us Are Dead Image from Netflix

Adapun Sutradara serial ini yakni Lee Jae Kyoo mengisyaratkan bahwa bentuk zombie baru akan muncul akibat dari sistem kekebalan khusus yang dimiliki para siswa.

Hal ini selaras dengan pernyataan penata rias All of Us Are Dead yakni Pee Dae-sung yang juga disampaikan melalui konferensi pers.

“Karena serial ini adalah proyek dengan 12 episode, sutradara Lee ingin menghadirkan berbagai jenis zombie dengan riasan yang berbeda,” ucapnya.

Baca Juga: Persija Kalah dari Persiraja, Presiden Macan Kemayoran: Kami Akan Lakukan 'Cuci Gudang' Di Akhir Musim

Sutradara All of Us Are Dead pun menambahkan bahwa, pada episode awal serial tersebut, warna dan tekstur kulit zombie tidak jauh berbeda dengan mereka yang tidak terinfeksi.

Namun, wajah mereka mulai hancur seiring dengan terjadinya perubahan drastis pada warna kulit.

Banyak aktor berusia 60-an yang berperan khusus untuk menjadi zombie, latihan yang dilakukan untuk menampilkan aksi yang pas, ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebut saja latihan merangkak yang dilakukan selama sekitar tiga hingga empat bulan.

Selain itu juga ke depannyan akan banyak zombie khas atau baru yang akan muncul untuk menghibur penonton melalui serial Netflix All of Us Are Dead yang mengisahkan zombie.

Baca Juga: Persija Kehilangan Dua Pemain Kunci, Marko Simic Terancam Out dari Macan Kemayoran

Ini tandanya evolusi zombie korea belumlah berakhir. Dengan demikian industri perfilman korea khusunya mengenai zombie akan terus mengalami inovasi.

Itulah evolusi zombie korea dan ciri khasnya dari masa ke masa. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan Anda untuk lebih mengenal zombie korea.***

Editor: Anbari Ghaliya

Sumber: The Korea Herald

Tags

Terkini

Terpopuler