Soal Kerumunan di Toko Baju di Bekasi, dr. Tirta: Solusinya Bukan Garis Polisi Begini

- 29 Mei 2021, 08:00 WIB
dr. Tirta terkejut dengan adanya garis polisi menangkal kerumunan di toko baju di Bekasi, ia menyatakan bukan itu solusinya.
dr. Tirta terkejut dengan adanya garis polisi menangkal kerumunan di toko baju di Bekasi, ia menyatakan bukan itu solusinya. /Instagram/@dr.tirta

PR SOLORAYA - Baru-baru ini, dr. Tirta dibuat tercengang karena pemandangan sebuah toko baju di Bekasi yang langsung ditutup garis polisi begitu ada antrean belanja.

dr. Tirta membagikan informasi tersebut melalui unggahannya di akun Instagram @dr.tirta pada Jumat 28 Mei 2021.

dr. Tirta mengetahui kabar ditutupnya toko baju itu dari akun pengguna Instagram @adngrk.

Baca Juga: Soal Mimpi Umi Pipik Bertemu Anak Kecil, Sahabat Uje: Anggap Itu Pengumuman

dr. Tirta berkata toko baju di Bekasi itu ditutup dengan garis polisi karena terdapat antrean belanja.

Ia menganggap hal itu cukup paradoks karena nyatanya toko-toko, mall, atau tempat publik lain yang ramai tidak diberi garis polisi.

"@jakclothstorebekasi ditutup dipasang garis polisi karena “antrean” belanja. Lah mal gede-gede ramai aja, diam aja kayanya. KRl dan antrean makanan kaki lima juga ramai," kata dr. Tirta dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Instagram @dr.tirta.

Baca Juga: Umi Pipik Blak-blakan soal Poligami Uje, Denny Darko Ramal Motif Sebenarnya

dr. Tirta menyampaikan ia mengenal pemilik toko baju yang tokonya dipasang dengan garis polisi tersebut.

Sang pemiliki toko disebutnya tengah mengalami krisis penjualan akibat pandemi Covid-19. dr. Tirta cukup prihatin karena penutupan itu malah dialami pemilik ketika ia hendak menutup tokonya permanen.

"Gua kenal Kang @ucoknasution1975, founder @jakcloth yah. Udah apes event di senayan diclosed, sekarang mau penghabisan sale karena toko tutup selamanya makanya sale, ya diginiin juga," tutur dr. Tirta.

Baca Juga: Alami Lonjakan Kasus Covid-19, Malaysia Berlakukan Total Lockdown

dr. Tirta berpendapat bahwa penutupan toko dengan garis polisi itu sangat merugikan.

Ia berpikir seharusnya toko diberi imbauan atau peringatan terlebih dahulu daripada langsung ditutup dengan pemasangan garis polisi.

"Kalau ada kerumunan antrean, yang cuma 10-20 menit di toko, cukup ditegur, diimbau, ga perlu lah sampai dipasang garis ginian. Panggil ownernya. Klarifikasi. Imbau. Beres!" ucap dr. Tirta.

Baca Juga: Profil Lengkap Lesti Kejora, Wanita Yang Akan Dipersunting Rizky Billar dalam Waktu Dekat

"Toh owner pasti akan memperbaiki dan mengontrol. Apalagi orang belanja itu maksimal 10 menit, bukan berjam-jam," ujarnya.

dr. Tirta membandingkan tindakan polisi yang melakukan penutupan karena antrean itu dengan kondisi kerumunan yang sebenarnya di tempat lain.

Ia berkata penutupan toko baju di Bekasi itu tidak adil karena merugikan pemilik toko yang tidak lama lagi akan menghentikan bisnisnya.

Baca Juga: Heboh Penampakan Diduga Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, BPPTKG Beri Penjelasan

"Kerumunan KRL juga banyak. Masa yg digarisin cuma toko-toko doang. Apalagi kawan ane juga sale penghabisan. Udah omset remuk, sekarang dagang, ga bisa pula," ujar dr. Tirta.

dr. Tirta menginsyaratkan agar pihak polisi lebih bijak dalam memberlakukan ketentuan dalam masa pandemi Covid-19.

Ia meminta agar polisi mempertimbangkan dulu kondisi toko dan pemiliknya sebelum melakukan penutupan.

"Iya tahu Covid-19 ada, tahu, tapi solusinya bukan garis-garis beginian. Toko bangkrut, emang kalian mau subsidi? Engga kan? Ya udah lah ya. Cari jalan tengah kan bisa," ucap dr. Tirta.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Instagram @dr.tirta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah