'All of Us Are Dead' Dikritik karena Adegan Pelecehan dan Melahirkan, Sutradara Lee Jae Gyu Beri Klarifikasi

- 7 Februari 2022, 22:00 WIB
Sutradara All of Us Are Dead , Lee Jae Gyu memberi klarifikasi terkait adegan yang dikritik warganet
Sutradara All of Us Are Dead , Lee Jae Gyu memberi klarifikasi terkait adegan yang dikritik warganet /Netflix

BERITASOLORAYA.com - Drakor terbaru “All of Us Are Dead” sukses menarik perhatian sejak hari pertama tayang di Netflix.

“All of Us Are Dead” menyita perhatian penonton. Diskusi mengenai adegan-adegan dan aktor favorit menjadi ramai di media sosial.

Di samping itu, “All of Us Are Dead” pernah dikecam di awal kemunculannya karena menampilkan adegan pelecehan seksual karakter Eun Ji di lingkungan sekolah.

Baca Juga: Terungkap! Alasan Anggota BLACKPINK Tidak Mengunjungi Jisoo BLACKPINK di Lokasi Syuting Snowdrop

Tidak hanya itu, adegan seorang siswa SMA lainnya yang melahirkan di toilet juga mendapat kritikan dari masyarakat Korea.

Banyak yang memprotes bahwa dua adegan ini dinilai tidak perlu karena membuat penonton tidak nyaman.

Terlebih untuk adegan pelecehan seksual yang banyak mengekspos bagian tubuh aktor muda yang memerankannya. Kritikan tersebut timbul dari suara kekecewaan penonton.

Baca Juga: Berada di Tengah Lapangan Saat Matahari Terik, Prilly Latuconsina Jadi Princess Persikota

Banyak yang mengomentari, seharusnya tidak perlu terlalu mengekspos aktor dengan menanggalkan pakaian dan sebaiknya lebih fokus kepada pelaku pelecehan seksual sebagai gantinya.

Warganet kemudian menuduh produser drama tersebut sebagai pelaku misoginis. Misoginis merujuk pada orang-orang yang memiliki rasa benci yang ekstrem terhadap perempuan.

Sebenarnya versi Webtoon cerita “All of Us Are Dead” tidak memiliki adegan seperti itu. Ini menjadi alasan kuat warganet terhadap tuduhan misoginis.

Baca Juga: Lirik Ya Tarim-Lengkap, Bahasa Arab Beserta Latin dan Artinya 

Sutradara Lee Jae Gyu kemudian angkat suara mengenai keresahan penontonnya. Pada intinya, ia mengatakan dua adegan tersebut tidak dipungkiri hidup dalam masyarakat.

Untuk adegan pelecehan seksual tokoh Eun Ji, Lee Jae Gyu menyatakan tidak dengan sengaja menunjukkan adegan provokatif pelecehan seksual.

Adegan tersebut juga tidak dimaksudkan untuk mengundang lebih banyak penonton menyaksikan drama “All of Us Are Dead”.

Baca Juga: Sosok Pria yang disebut sebagai Calon BJ Habibie, Sampai Dicari Erick Thohir, Netizen: Bibit Terbaik Bangsa

Justru yang ingin ditonjolkan adalah bagaimana pelecehan seksual, terutama di lingkungan sekolah telah merenggut dan merusak psikis korban.

Eun Ji takut video pelecehan yang terjadi padanya disebar oleh pelaku. Ia berusaha untuk menyingkirkan hasil rekaman tersebut dan kebencian mulai merasukinya.

“Saya berharap orang-orang akan melihat dan merasakan bagaimana kejamnya dia diperlakukan,” ujar sutradara Lee Jae Gyu.

Baca Juga: UTBK di Depan Mata, 6 Persiapan ini Harus Segera Dilakukan, Calon Mahasiswa Wajib Tahu

Bukan hal yang mudah bagi tim untuk syuting adegan tersebut. Mereka harus memikirkan dan mengaturnya dengan matang.

Sementara itu, kehadiran ibu tunggal karena hamil di usia sekolah tidak dipungkiri telah banyak terjadi dalam masyarakat.

Awalnya Heesu meninggalkan bayi yang baru saja dilahirkannya. Ia hanyalah siswa sekolah menengah, tentu belum siap untuk menjadi orang tua yang sesungguhnya.

Baca Juga: Indonesia Siap Ekspor Motor Listrik Ke Sri Lanka, Dubes: Salah Satu Potensi Kerja Sama Ekonomi

Namun, kondisi kemudian menjadi kacau karena wabah virus zombie yang telah menyebar ke luar sekolah.

Heesu, ibu tunggal di usia 18 tahun itu kemudian berlari untuk menyelamatkan anaknya, bayi yang sebelumnya ingin dia telantarkan.

“Dia membuang anak itu, tetapi untuk menyelamatkannya, seorang ibu berusia 18 tahun berlari ke arah anaknya dan saya pikir ini dapat menjadi topik yang menyentuh,” kata sutradara drama “All of Us Are Dead”.

Baca Juga: Jisoo BLACKPINK Menolak Menyanyikan Sountrack Snowdrop dengan Alasan yang Sangat Profesional

Di dalam drama juga menampilkan adegan serupa. Ayah Onjo dan ibu Cheongsan juga berlari untuk menyelamatkan anak mereka yang terjebak di dalam sekolah.

“Saya melihat itu sebagai rasa tanggung jawab paling dasar yang dimiliki keluarga,” ujarnya lagi.

Dia lanjut menjelaskan bahwa kehidupan di sekolah tidak jauh berbeda dengan kehidupan masyarakat pada umumnya.

Baca Juga: Memetik Jeruk di Kampung Jeruk, Presiden Jokowi Terlihat Antusias

Dengan itu, penonton diharapkan mempertanyakan pada diri sendiri orang seperti apa mereka dan menerima bahwa anak-anak sekolah pun sama.

Namun, di sisi lain sutradara Lee Jae Gyu kemudian mengakui bahwa dua adegan yang dikritik ditampilkan dengan cara yang berlebihan.

Oleh sebab itu, ia meminta maaf kepada penonton yang merasa terganggu dengan hadirnya adegan pelecehan seksual dan siswa SMA yang melahirkan tersebut. ***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Koreaboo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah