Puisi Jelang Hari Kemerdekaan RI Berjudul Sebuah Jaket Berlumur Darah Karya Taufik Ismail

- 5 Agustus 2022, 14:38 WIB
Ilustrasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Berikut Ini Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Melalui Mesin Tik dan Tulis Tangan.
Ilustrasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Berikut Ini Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Melalui Mesin Tik dan Tulis Tangan. /Tangkap layar YouTube/MVP Entertainment ID/

BERITASOLORAYA.com- Jelang Hari Kemerdekaan RI ada sebuah puisi karya Taufik Ismail yang cocok untuk dibacakan berjudul Sebuah Jaket Berlumur Darah.

Kata-kata dalam puisi Sebuah Jaket Berlumur Darah menggambarkan perjuangan hingga terjadinya tumpah darah untuk merebut kemerdekaan RI.

Puisi Sebuah Jaket Berlumur Darah Karya Taufik Ismail dapat dijadikan motivasi, pengingat diri saat hari kemerdekaan Indonesia agar rasa nasionalisme bangkit.

Baca Juga: Makin Dipuji! Akting Kang Tae Oh dan Park Eun Bin di Episode 11 Extraordinary Attorney Woo Sukses Bikin Nangis

Mengingat pula bahwa Indonesia sebentar lagi akan memperingati HUT RI ke 77 pada tanggal 17 Agustus tahun 2022.

Sementara itu, diketahui pada bait awal puisi Sebuah Jaket Berlumur Darah menggambarkan sebuah duka yang mendalam atas sesuatu yang pernah terjadi di Indonesia.

Duka tersebut juga tergambar pada bait pertama puisi dengan bunyi: Sebuah jaket berlumur darah.Kami semua telah menatapmu. Telah pergi duka yang agung. Dalam kepedihan bertahun-tahun.

Puisi tersebut juga menggambarkan kondisi saat itu dengan bunyi: Sebuah sungai membatasi kita.

Di bawah terik matahari Jakarta. Antara kebebasan dan penindasan. Berlapis senjata dan sangkur baja

Puisi Sebuah Jaket Berlumur Darah merupakan kumpulan puisi Tirani yang diciptakan sekitar tahun 1966.

Baca Juga: Lirik Lagu Wajahmu Mengalihkan Duniaku Oleh Afgan, Hits di Tiktok

Puisi ini ditulis bersama beberapa puisi yang lain dengan judul Karangan Bunga, Depan Sekretariat Negara, serta lainnya:

Adapun secara lengkapnya puisi Sebuah Jaket Berlumur Darah ini dapat disimak sebagai berikut ini:

Judul: Sebuah Jaket Berlumur Darah
Karya: Taufik Ismail


Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah pergi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun-tahun.

Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja

Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’
Berikara setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?.

Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang.

Pesan itu telah sampai kemana-mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
Teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa

Baca Juga: Arahan Kemdikbud untuk Guru Sertifikasi yang Berganti Jabatan, Ada Perubahan Regulasi?

Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
Lanjutkan Perjuangan.

Selain puisi di atas, Taufik Ismail telah menerbitkan beberapa puisi dan juga beberapa cerita pendek.

Beberapa diantara puisi Taufik Ismail adalah Salemba, Karangan Bunga, , Syair Orang Lapar, Dengan Puisi Aku dan puisi-puisi yang lain.***

Editor: Rita Azlina

Sumber: YouTube GEMAKSARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah