BERITASOLORAYA.com - Konser Coldplay mengundang pro-kontra dari beberapa pihak. Selain banyak yang menunggu kedatangan band asal Inggris itu, ada juga pihak yang menolak dan hingga meminta pemerintah membatalkannya. Salah satu penolakan konser Coldplay di Jakarta November mendatang muncul dari Persaudaraan Alumni (PA) 212.
PA 212 menganggap bahwa dampak buruk akan ditimbulkan dari konser Coldplay akibat isu atheis dan LGBT. Apalagi konser Coldplay diadakan menjelang kontestasi Pemilu 2024.
"Jelas kami dari PA 212 menolak konser Coldplay yang mendukung LGBT itu. Pemerintah harus tegas menolak Coldplay untuk menjaga keutuhan bangsa apalagi menjelang pesta politik,” tutur Novel Bamukmin, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212.
Baca Juga: Kemenkes Lindungi Kebijakan dan Pelayanan Kesehatan dari Segala Ancaman dengan Website Pengaduan
Ia beranggapan bahwa konser Coldplay tidak pantas diselenggarakan di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Bagi Novel, konser Coldplay bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila karena Coldplay mendukung LGBT.
Novel Bamukmin, Wasekjen PA 212 meminta agar konser Coldplay segera dibatalkan oleh panitia seperti konser Lady Gaga, Miyabi, hingga Miss World sebelumnya.
Novel Bamukmin juga mengatakan tak bertanggung jawab apabila nantinya umat Islam akan menggeruduk hingga melakukan penolakan lainnya.