PR SOLORAYA – Puasa wajib hukumnya bagi umat Islam di bulan Ramadhan 2021. Selama menjalankan ibadah puasa, tubuh sering kali enggan melakukan aktivitas berat.
Padahal, menjaga kebugaran selama puasa sangat penting dilakukan setiap orang.
Dengan berolahraga kita bisa tetap menjaga kebugaran tubuh agar tetap sehat, dan membantu menjaga berat badan agar ideal.
Selama berolahraga di bulan Ramadhan Anda harus memperhatikan kelancaran puasa. Durasi dan intensitas latihan akan mempengaruhi kelancaran tersebut.
Baca Juga: KKB Tembak Mati Dua Guru di Papua, Kombes Polisi M Iqbal Alqudussy: Pelanggaran HAM
Sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Antara, dokter spesialis kedokteran olahraga dari Fasilitas Kedokteran Universitas Indonesia, Andhika Raspati, menyarankan tiga pilihan waktu untuk berolahraga di bulan puasa, antara lain di saat sebelum dan sesudah sahur, dan sesudah berbuka puasa.
Jika berolahraga atau latihan fisik sesudah sahur, maka akan menguntungkan bagi tubuh kita karena masih memiliki cadangan karbohidrat yang tinggi.
Akan tetapi, cadangan karbohidrat itu bisa menurun tergantung lama durasi dalam berpuasa.
“Kalau kita bablas, terlalu semangat, banyak berkeringat, bisa dehidrasi sepanjang hari. Latihan jam 7 pagi misalnya, tiba-tiba keringetan banyak nunggu jam 18.00 lama. Hati-hati ya. Sebisa mungkin batasi keringat,” ujar Andhika.
Baca Juga: Doanya Setiap Sholat Dikabulkan, Rafathar Ikut Senang Melihat Nagita Slavina Hamil Adiknya
Jika anda memilih untuk latihan saat sebelum berbuka puasa, anda bisa lebih memiliki waktu yang dekat. Agar setelah berolahraga bisa segera minum untuk meredakan dehidrasi pada jam berbuka.
“Kalau pilih sebelum sarapan (misalnya di bulan biasanya) orang merasa lebih gampang capek, wajar karena energi lebih rendah. Walaupun ada penggantian gula dari cadangan lain adakalanya enggak bisa menutupi kekurangan sehingga (tubuh) merasa enggak enak,” katanya.
Hal ini bisa diatasi jika Anda melakukan latihan lower intensity agar tidak terlalu kelelahan karena proses itu membutuhkan adaptasi dari pemanfaatan gula.
Latihan setelah berbuka, hal ini bisa menjadi pilihan waktu lain jika anda ingin latihan fisik atau berolahraga karena di waktu ini anda sudah mempunyai daya tambahan tubuh.
Akan tetapi waktu ini sangat sempit karena menjelang sholat tarawih.
Andhika menyarankan jika ingin menggunakan waktu itu, Anda tak langsung menyantap makanan berat. Pilihlah intensitas makanan yang ringan terlebih dahulu.
Baca Juga: Pakar Kedokteran Olahraga Angkat Bicara soal Olahraga saat Puasa di Tengah Pandemi Covid-19
Baca Juga: Raffi Ahmad Kabarkan Kehamilan Nagita Slavina, Ridwan Kamil: Gak Sia-sia Dulu Jadi Saksi
Lalu, setelah sholat tarawih anda masih bisa latihan, akan tetapi ini tidak disarankan karena olahraga yang mendekati waktu tidur bisa mengganggu waktu tidur Anda.
Latihan fisik yang disarankan pakar kesehatan di bulan Ramadhan ini bisa Anda tiru di rumah.
Misalnya, melakukan aktivitas fisik seperti mengepel, jalan kaki, atau menyetrika adalah contoh dasar dari aktivitas yang membuat Anda olahraga dengan intensitas ringan.
Menurut Andhika, menjaga kebugaran itu lebih dari sekedar sehat. Anda tidak mudah ngos-ngosan, otot-otot Anda pun tak mudah loyo.
Hal tersebut bisa membantu Anda terhindar dari berbagai penyakit dan menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan diabetes.
Di lain sisi, menjaga kebugaran fisik seperti melakukan latihan fisik apapun atau olahraga saat Ramadhan juga berdampak positif pada kesehatan mental.
“(Menjaga) komposisi tubuh tetap optimal, otot enggak kempes sehingga masuk lebaran ketemu nastar, opor, otot masih tinggi alhasil metabolisme enggak jadi rendah, enggak gampang gemuk lagi. Tetapi pertimbangkan jaga porsi,” katanya.***