Mari Mengenal Diet Sonoma, Porsi Makan Tercukupi, Berat Badan Terkendali

31 Mei 2021, 16:45 WIB
Ilustrasi. Yuk simak diet Sonoma, sebuah metode diet yang menekankan pada konsumsi makanan sehat untuk menurunkan berat badan. /Pexels/Jane D

PR SOLORAYA – Tersedia informasi mengenai diet Sonoma, sebuah diet yang bisa mengendalikan porsi makan kita.

Diet Sonoma adalah satu di antara program diet yang tengah hangat dibicarakan, diet ini ternyata berfokus pada pola makan.

Dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari laman ANTARA, diet ini ternyata bisa kita lakukan hanya dalam waktu 30 hari.

Baca Juga: Sinopsis I Can Speak, Salah Satu Film yang Diperankan Lee Je Hoon dengan Kisah Menyentuh Hati

Apa itu diet Sonoma?

Diet Sonoma adalah program diet yang dirancang oleh seorang ahli gizi bernama Connie Guttersen pada 2005 lalu.

Connie Guttersen pernah menulis buku berjudul “The Sonoma Diet” pada 2005 dan “The New Sonoma Diet” pada 2011.

Buku itu menceritakan proses diet yang berfokus pada makanan utuh namun bisa menghentikan kita dari kecanduan akan konsumsi gula.

Baca Juga: Demi Hindari Bias dan Kegaduhan Publik, MUI Minta Kemendikbudristek Terlibat dalam Penyusunan KSI

Tak hanya itu, di dalamnya juga ada informasi mengenai cara memuaskan keinginan rasa lapar dengan makanan sehat.

Inspirasi diet ini berasal dari diet Mediterania yang berfokus pada makanan berenergi seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran segar, unggas, ikan, dan minyak zaitun.

Selain pada pola makan sehat seperti polong-polongan dan kacang-kacangan, diet juga berfokus pada pengendalian porsi makannya.

Baca Juga: Seiring Masifnya Penanganan dan Vaksinasi Covid-19, Menkeu Yakin Herd Immunity Terwujud pada Triwulan 1-2022

Bagaimana cara kerja diet Sonoma?

Diet ini bertujuan untuk membuat kita tetap merasa kenyang meskipun sambil mengonsumsi makanan sehat dalam porsi kecil.

Diet ini terbagi dalam 3 gelombang, pada gelombang pertama (10 hari), Anda akan diharuskan mengonsumsi biji-bijian, margarin, saus krim, lemak, produk susu, mentega, segala jenis yoghurt, dan sayuran tertentu seperti jagung, kacang polong, dan sebagainya.

Pada gelombang kedua  (10 hari), makanan yang dikonsumsi adalah yoghurt bebas lemak, cokelat hitam, semua jenis buah utuh, anggur merah atau putih 180 ml per hari, dan semua sayur kecuali kentang putih.

Adapun pada gelombang ketiga (10 hari), Anda bisa mengonsumsi makanan pada gelombang 2 kecuali makanan penutup dan manisan yang perlu dikonsumsi dalam jumlah terbatas.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler