PR SOLORAYA – Sampah plastik kian meresahkan dan sudah saatnya isu penggunaan plastik tersebut menjadi perhatian dunia.
Sampah plastik tidak dapat terurai dengan mudah, butuh bertahun-tahun agar plastik bisa lenyap dari muka bumi.
Dalam upaya mengurangi sampah plastik, hendaknya dimulai dari diri sendiri dengan memilih wadah yang ramah lingkungan.
Baca Juga: Bicara Masa Depan Harry Kane, Fabrizio Romano: Tunggu Setelah Euro 2020
Menurut data, hampir sekira 60 persen plastik yang ada di dunia merupakan sampah plastik bekas dari makanan.
Untuk mengatasi hal tersebut, banyak orang yang sudah mulai berangsur pindah untuk menggunakan wadah yang bisa digunakan lebih dari sekali.
Sampah plastik bisa mengganggu kesehatan manusia karena terdapat banyak senyawa kimia jahat yang terkandung di dalamnya.
Baca Juga: Wooga Squad Berkumpul di Fan Meeting Online Choi Woo Shik, Simak Keseruannya
Hal itu tentu saja berpengaruh terhadap hewan atau biota laut yang tanpa sengaja menghirup mikroplastik di lautan yang mengakibatkan banyak hewan laut yang menjadi korban.
Selain bahan kimia, pada plastik ditemukan pula Non-Intentionally Added Materials (NIAS) yang tentunya jika terpapar bahan berbahaya ini akan mengakibatkan gangguan endokrin pada tubuh manusia.
Meskipun begitu, terdapat kabar baik mengenai adanya beberapa wadah pengganti dari plastik yang bisa digunakan.
Baca Juga: DPR RI Minta Kapolri Tindak Tegas Pihak yang Coba Aji Mumpung dari Tabung Oksigen
1. Wadah Kaca
Kaca memiliki banyak sekali manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Kaca merupakan bahan yang dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang, tahan lama, mudah dibersihkan, dan digunakan sebagai kemasan yang dapat menjadi alternatif pengganti plastik.
Menariknya wadah yang terbuat dari kaca tidak mudah bocor. Namun kekurangannya hanya satu yakni jika jatuh, wadah ini tidak akan bisa digunakan lagi.
Selain rusak, wadah ini memiliki masa pakai 3,5 kali lipat lebih lama dibandingkan plastik dan dapat didaur ulang saat dibuang sehingga mengurangi dampak negatif lingkungan dari sampah plastik.
Baca Juga: Pemkot Solo Ajak Masyarakat Ikut Vaksinasi 12 Juli 2021, Ini Jadwal dan Cara Daftarnya
2. Stainless Steel
Stainless steel dapat menjadi pilihan sebagai wadah pengganti plastil lainnya. Stainless steel dinilai tahan lama, bebas karat, dan tahan panas yang menjadikannya pilihan aman untuk penyimpanan makanan.
Dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari laman Healthline, bahan ini juga dapat digunakan kembali dan didaur ulang. Dengan perawatan yang maksimal, stainless steel akan terhindar dari karat.
Stainlees steel dinilai 4 kali lebih tahan lama dibanding menggunakan plastik, serta kandungan bahan kimianya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan plastik.
Baca Juga: Fabrizio Romano: Harry Kane Komentari Kedatangan Nuno Espírito Santo
3. Bambu
Bambu merupakan bahan yang dapat terurai secara hayati dan memiliki banyak sifat baik dalam penggunaannya pada kemasan makanan karena dinilai lebih tahan lama dan tahan panas.
Kemasan makanan yang mengandung bambu antara lain toples kaca meja dengan tutup bambu, kotak makan siang portabel tutup bambu, kotak roti bambu, dan mangkuk saji bambu.
Perlu diingat bahwa wadah makanan yang terbuat dari bambu atau serat tumbuhan lainnya kurang tahan lama dibandingkan kaca atau baja tahan karat serta lebih mudah aus.
Baca Juga: Tabung Oksigen Langka, Puan Maharani Minta Pemerintah Lakukan Akselerasi
4. Sekam Padi
Sekam padi merupakan bahan selanjutnya yang bisa menjadi pengganti wadah plastik yang ramah lingkungan.
Sekam dipilih karena termasuk bahan yang murah, mudah didapat, terbarukan, dan biodegradable.
Dalam sebuah penelitian, sekam padi terbukti memiliki sifat bio-adsorben yang berarti menyerap polutan dari lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: 7 Makanan dan Minuman yang Bermanfaat untuk Atasi Dehidrasi, Wajib Coba
5. Film Gelatin
Film gelatin menjadi salah satu wadah pengganti plastik yang lebih populer untuk kemasan makanan karena sifatnya yang tidak beracun, berbiaya rendah, dan lebih mudah didapatkan.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), gelatin umumnya diakui sebagai bahan tambahan makanan.
Film gelatin diisi dengan selulosa antimikroba yang menghambat pertumbuhan patogen umum yang menyebabkan penyakit bawaan makanan, termasuk Staphylococcus aureus dan E. coli.