Direktur perusahaan, Willy, kemudian memberikan ide untuk menaikkan harga jual produk. Saat itu produk dijual sekitar Rp 75 perak untuk 950 ml. Harga tersebut jauh lebih murah dibanding harga air minum dalam kemasan di pasaran.
Meski kemungkinan penjualan akan menurun 30%, ia tetap menaikkan harga jualnya menjadi Rp 175 perak untuk 950 ml. Keputusan nekat tersebut rupanya membuahkan hasil. Hingga Desember 1997, penjualan AQUA naik tiga kali lipat.
Dengan menjual produk mendekati harga pasar, kepercayaan konsumen mulai tumbuh. Sejak saat itu, grafik penjualan AQUA makin naik di pasaran.
Awalnya produk tersebut diedarkan secara terbatas di lingkungan orang-orang bule di Jakarta.
Baca Juga: DITUNDA! Penghapusan Tenaga Honorer Batal November 2023 Nanti, Begini Rencana Isi RUU ASN
Namun, akhirnya menjadi melebar ke masyarakat pribumi dari tangan ke tangan.
Sejak akhir tahun 1970, produk tersebut mulai dikenal oleh warga lokal bahkan penjualannya melampaui angka jual di kalangan ekspatriat. Selain itu, produk tersebut tidak pernah absen dari ajang olahraga seperti SEA Games, Pekan Olahraga Nasional, hingga Kejuaraan Bulu Tangkis.