PR SOLORAYA – Konflik antara Arab Saudi dengan kelompok pemberontak Hothi Yaman hingga saat ini masih terus berlanjut.
Bahkan konflik antara Arab Saudi dan Houthi Yaman semakin memanas, setelah adanya aksi saling serang, dari kedua belah pihak.
Beberapa waktu lalu kelompok Houthi membakar kilang minyak di Riyadh, Arab Saudi menggunakan drone.
Hal itu membuat Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman murka hingga mencoba membombardir kelompok tersebut dengan berbagai serangan balik.
Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Penggemar K-Pop, ITZY akan Segera Comeback pada April 2021 Mendatang
Arab membalas serangan Houthi dengan melancarkan serangan udara dan berimbas kepada masyarakat Yaman.
Sebagaimana diberitakan Zonajakarta-Pikiranrakyat.com dalam artikel “Raja Salman Balas Dendam, Perintahkan Militer Arab Saudi Bombardir Pemberontak Houthi Yaman”, aksi Arab Saudi itu mendapat tentangan dari banyak negara, lantaran menimbulkan korban sipil.
Namun Arab berdalih jika serangan tersebut dibuat lantaran Houthi nyaris menyentuh wilayah mereka.
Baca Juga: Segera Tukar dan Klaim Hadiahnya, Kode Redeem Free Fire FF Garena Terbaru Hari Ini 22 Maret 2021
"Menggagalkan upaya milisi Houthi untuk maju ke arah Marib di Al-Kasrah", ujar pihak Saudi Press Agency (SPA) seperti dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com Senin 22 Maret 2021.
Arab berusaha untuk mempertahankan Al-Kasrah yang selama ini menjadi garis pertahanan Arab Saudi.
Serangan Arab itu disebut telah melumpuhkan kelompok Houthi, setelah dilaporkan ada 70 orang milisi kelompok tersebut tewas.
"Sedikitnya 70 pejuang tewas, termasuk 22 dari pasukan pemerintah Yaman yang pro Saudi dan puluhan lainnya cedera dalam bentrokan dalam 48 jam terakhir," kata sumber itu kepada AFP.*** (Beryl Santoso/Zonajakarta-Pikiranrakyat.com)