Rumah Sakit Khusus Covid-19 di Baghdad Terbakar, Puluhan Pasien Tewas

25 April 2021, 14:59 WIB
Salah satu rumah sakit di Baghdad terbakar hingga menyebabkan puluhan pasien meninggal dunia. /Thaier Al-Sudani/Reuters

PR SOLORAYA - Puluhan pasien Covid-19 meninggal di rumah sakit Irak pada Sabtu, 24 April 2021, setelah kobaran api membakar habis bangsal perawatan intensif.

Laporan awal menunjukkan bahwa kebakaran di rumah sakit Ibn al-Khatib Baghdad dimulai dari kamar yang digunakan untuk menyimpan tabung oksigen sebelum melalap kamar pasien.

Dilansir dari laman Washington Post pada Minggu, 25 April 2021, Kementerian Kesehatan Irak akan segera merilis daftar korban tewas, tanpa mengklarifikasi lebih lanjut.

Baca Juga: Seperti Diinjak 100 Ekor Gajah, Ini Penjelasan Kenapa ABK KRI Nanggala-402 Tak Berenang Keluar Selamatkan Diri

Seorang pejabat setempat, yang tidak bersedia disebutkan namanya karena sensitifitas situasi di sana, mengatakan bahwa puluhan orang telah tewas.

Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi menyerukan untuk segera diambil tindakan penyelidikan penyebab kebakaran tersebut.

Sistem kesehatan di Irak sangat tidak mendukung, bahkan sebelum merebaknya virus Covid-19, negara itu diselimuti perang yang berlarut, pejabat korup, salah urus, dan kekurangan dana.

Baca Juga: Daftar Kekuatan Armada Kapal Selam Terbaik di Dunia Tahun 2021, China di Peringkat Pertama

Beberapa dokter dan tenaga medis mengatakan mereka didesak untuk kembali bekerja di rumah sakit, meskipun beberapa dari mereka ada yang didiagnosis positif Covid-19.

Beberapa dokter juga mengatakan bahwa mereka mengkhawatirkan pasien yang mereka rawat di kamar rumah sakit yang rusak, di mana kabel listrik terlihat jelas dari langit-langit.

Seorang dokter di rumah sakit, tanpa menyebut nama, mengatakan bahwa tabung oksigen disimpan secara sembarangan.

Baca Juga: Harus Berpisah dengan Atta Halilintar untuk Sementara Waktu, Aurel: Sedih Biasanya Selalu Bareng

“Saya tidak bisa membayangkan penderitaan yang diderita orang di sini, mereka tidak dapat bernafas tanpa bantuan ventilator, kemudian api datang kepada mereka,” ungkap dokter itu.

Juru bicara pasukan pertahanan sipil Irak, Mayor Jenderal Kadhim Bohan, mengatakan bahwa korban tewas sebagian besar adalah orang tua yang menggunakan ventilator.

“Mereka tidak bisa bergerak,” katanya.

Dalam sebuah video dari luar rumah sakit Ibn al-Khatib Sabtu malam, yang dibagikan di media sosial, seorang pria berteriak dengan suara serak terhadap kebisingan kerumunan saat api ditembakkan dari gedung di belakangnya.

Baca Juga: Atasi Lonjakan Kasus Covid-19 di India, Amerika Serikat Turun Tangan Kirim Bantuan

"Orang mati, orang terbakar, Ya Tuhan, tolong bantu mereka," teriaknya dengan suara hampir habis.

Terlihat penduduk setempat bergegas ke rumah sakit untuk mencoba menyelamatkan orang-orang yang bisa diamankan.

Kementerian Kesehatan Irak mengatakan pada Sabtu lalu bahwa beberapa ribu orang telah didiagnosis positif Covid-19.

Baca Juga: Kalahkan Awkarin dan Najwa Shihab, Nagita Slavina Dinobatkan Jadi Perempuan Paling Berpengaruh di Instagram

Meskipun Irak telah menerima banyak dosis vaksin melalui pembelian pemerintah dan sumbangan asing, peminat untuk divaksinasi sangat sedikit.

Pakar kesehatan mencurigai sebagian disebabkan oleh ketidakpercayaan yang meluas pada institusi medis setelah beberapa dekade kegagalan pemerintah.

Sepanjang pandemi, kata mereka, pihak berwenang Irak juga telah merusak kepercayaan publik terhadap keamanan vaksin dan proses distribusi.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: The Washington Post

Tags

Terkini

Terpopuler