Meski Vaksinasi Covid-19 Sudah Dikebut, Amerika Serikat Disebut Tak Bisa Mencapai Herd Immunity

4 Mei 2021, 10:43 WIB
Ilustrasi vaksinasi. /Pixabay/HaticeEROL/

PR SOLORAYA - Amerika Serikat hingga hari ini masih menjadi negara dengan mencatatkan kasus Covid-19 tertinggi di dunia.

Per Selasa, 4 Mei 2021, Amerika Serikat mencatatkan kasus Covid-19 sebanyak 33.229.108 jiwa.

Segala upaya pun telah dilakukan oleh Amerika Serikat (AS), salah satunya vaksinasi, agar menekan persebaran Covid-19, dan mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

Baca Juga: Blak-blakan Soal Rahasisa Ranjang, Aurel Hermansyah Akui Atta Halilintar Kelewat Agresif: Enggak Bisa Diam

Namun, sejumlah pakar mengatakan bahwa AS tidak mungkin mencapai herd immunity.

Melansir laman New York Post pada Selasa, 4 Mei 2021, herd immunity tak bisa dicapai karena varian Covid-19 saat ini lebih menyebar dan banyak orang AS yang enggan mendapatkan vaksin.

Meski begitu, para ilmuwan tersebut mengatakan Covid-19 nantinya akan mudah dikendalikan.

Baca Juga: Minta Masyarakat Waspada, Susi Pudjiastuti Peringatkan Lonjakan Covid-19 saat Lebaran: Bisa Jadi Malapetaka

"Virus itu tidak mungkin hilang," ujar Rustom Antia, seorang ahli biologi evolusi di Emory University di Atlanta.

"Tapi kami ingin melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa itu kemungkinan menjadi infeksi ringan," katanya menambahkan.

Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, saat ini kurang dari setengah orang Amerika telah menerima satu dosis vaksin Covid-19, dan sepertiga masyarakat telah divaksinasi secara penuh.

"Pemberantasan, saya pikir, tidak mungkin pada tahap ini," ujar Dr. Bary Pradelsk, seorang ekonom Prancis.

Baca Juga: Ratapi Kepergian Orangtuanya Karena Covid-19, Seorang Gadis di India Mencoba Menghidupkan Kembali Ibunya

Bary mengatakan bahwa pandemi bisa dikendalikan melalui pengujian dan pelacakan yang ketat.

Sebelumnya, sejumlah ilmuwan memperkirakan bahwa herd immunity akan tercapai ketika 60 hingga 70 persen orang memiliki kekebalan alami dari infeksi sebelumnya, atau kekebalan melalui inokulasi.

Perkiraan tersebut meningkat menjadi 80 persen, satu tahun kemudian. Hal ini terjadi karena mutasi baru virus corona yang mudah ditularkan.

Tapi sekarang, Dr. Anthony Fauci, kepala penasihat medis presiden, mendesak masyarakat untuk tidak fokus pada kekebalan kelompok, dan sebaliknya hanya fokus untuk mendapatkan vaksinasi sendiri.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler