Wanita India Tewas saat Video Call dengan Suaminya, Ketika Roket Menghantam Kota di Israel

12 Mei 2021, 13:45 WIB
Serangan roket ke Israel. /Reuters/Amir Cohen/REUTERS

PR SOLORAYA - Seorang wanita Kerala, India yang bekerja di Israel tewas dalam serangan roket Palestina pada Selasa, 11 Mei 2021.

Anggota keluarganya mengonfirmasi bahwa roket itu jatuh di kediaman Soumya (31 tahun) di kota Ashkelon, Israel saat dia berbicara dengan suaminya Santhosh, yang berada di Kerala, melalui video call di malam hari.

"Adikku mendengar suara keras selama video call. Tiba-tiba telepon terputus," ujar Saji, kakak ipar dari Soumya, sebagaimana dikutip dari India Today pada Rabu, 12 Mei 2021.

Baca Juga: Buat Kartu Ucapan Hari Raya Idul Fitri yang Unik dengan 3 Aplikasi Ini, Cocok untuk Diunggah di Media Sosial

"Lalu kami segera menghubungi orang terdekat yang bekerja di sana. Jadi kami tahu tentang kejadian itu," lanjutnya.

Diketahui bahwa Soumya, yang berasal dari Keerithodu di wilayah Idukki, India, telah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Israel selama tujuh tahun terakhir.

Dia juga memiliki seorang putra berusia sembilan tahun yang ia tinggalkan bersama suaminya di Kerala.

Baca Juga: Soal Konflik Israel-Palestina, Gedung Putih: Kami Percaya Mereka Berhak Atas Kebebasan dan Keamanan

Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi tentang kejadian tersebut.

Pemimpin MLA dan Kongres Nasionalis Kerala yang baru terpilih, Mani C Kappan, mengutuk insiden tersebut.

Dalam sebuah unggahan di akun Facebook pribadinya, Kappan, yang mewakili kursi Pala di Majelis Kerala, mengatakan ribuan orang Kerala yang bekerja di Israel hidup dalam ketakutan.

Baca Juga: 5 Objek Wisata Ibukota yang Tetap Dibuka Selama Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah

Dia juga meminta intervensi dari pemerintah Union dan pemerintah negara bagian dalam menangani masalah ini.

Menteri Luar Negeri India V, Muraleedharan juga turut menyatakan belasungkawa atas kematian warga Kerala dan mengatakan dia telah berbicara dengan keluarga wanita itu.

Sebelumnya selama sebulan terakhir, ketegangan telah meningkat antara pemerintah Israel dan warga Palestina.

Baca Juga: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Kembali Imbau Masyarakat Tidak Takbir Keliling Jelang Hari Raya Idul Fitri

Menurut laporan, jumlah korban tewas di Gaza telah meningkat menjadi 32 warga Palestina, termasuk 10 anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan. Dan lebih dari 200 orang terluka.

Di Israel, tiga orang, termasuk wanita Kerala, telah kehilangan nyawa.

Kekerasan saat ini bertepatan dengan bulan suci umat Muslim,aa Ramadhan, saat sentimen agama meningkat.

Baca Juga: Hiasi Idul Fitri Anda dengan Mengunggah 15 Ucapan Idul Fitri 2021 di Status Media Sosial Anda

Tindakan keras polisi Israel di dalam dan sekitar Kota Tua Yerusalem memicu kerusuhan yang terjadi di setiap malam.

Titik panas lain adalah lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur, di mana puluhan warga Palestina berada di bawah ancaman penggusuran oleh pemukim Yahudi.

Selama empat hari, polisi Israel menembakkan gas air mata dan granat kejut ke arah warga Palestina yang melemparkan batu dan kursi ke arah pasukan di kompleks masjid.

Baca Juga: Tayang 17 Mei Mendatang di NET TV, Ini Sinopsis Drakor Tale of the Nine Tailed

Pada Senin malam, Hamas mulai menembakkan roket dari Gaza, dan kemudian Israel turut membalas mengirimkan roket ke wilayah tersebut.

Pertempuran antara Israel dan Palestina adalah yang paling intens sejak perang 50 hari pada musim panas 2014 silam.

Hanya dalam waktu 24 jam, putaran kekerasan saat ini, yang dipicu oleh ketegangan agama di kota Yerusalem yang diperebutkan, semakin menyerupai perang yang menghancurkan itu.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: India Today

Tags

Terkini

Terpopuler