Prancis Larang Warganya yang Pro-Palestina Unjuk Rasa, Polisi Diminta Waspada

14 Mei 2021, 09:05 WIB
Ilustrasi unjuk rasa. Prancis Larang Warganya yang Pro-Palestina Unjuk Rasa, Polisi Diminta Waspada. /Pixabay/OrnaW

PR SOLORAYA - Beberapa hari terakhir, Palestina lagi-lagi menjadi target serangan Israel perihal masalah wilayah untuk perluasan pemukiman yahudi.

Banyak selebriti sampai politikus menyampaikan kegeraman atas ulah negara yang dipimpin Netanyahu itu.

Akan tetapi, ada juga negara yang tidak memperbolehkan warganya yang mendukung Palestina berunjuk rasa, Prancis misalnya.

Baca Juga: Rambut Rontok hingga Menipis karena Stres Kepikiran Suami Idap Kanker, Tasya Kamila: Sampai Harus ke Dokter

Menteri Dalam Negeri Prancis pada Kamis 13 Mei 2021 meminta polisi untuk melarang pengunjuk rasa pro-Palestina di Paris akhir pekan ini karena konflik dengan Israel.

Hal ini khawatir akan terulangnya bentrokan serupa pada 2014, sebagaimana dikutip dari Pikiranrakyat-Soloraya.com dari New Straits Times.

Para aktivis menyerukan protes di distrik Barbes di bagian utara Paris untuk berdemo terkait penggunaan senjata Israel yang berlebihan di Jalur Gaza dengan dalih sebagai balasan atas tembakan roket oleh Hamas kepada negara Yahudi itu.

Baca Juga: Banjir Rendam Perbatasan RI dan Malaysia, Warga Tak Bisa Laksanakan Ibadah Sholat Idul Fitri

"Saya telah meminta kepala polisi Paris untuk melarang protes pada hari Sabtu terkait dengan ketegangan baru-baru ini di Timur Tengah," tulis Gerald di Twitter pribadinya.

"Gangguan serius terhadap ketertiban umum terlihat pada 2014," tambahnya.

Gerald juga mendesak kepala polisi di tempat lain di Prancis untuk tetap waspada jika demonstrasi sedang berlangsung.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 14 Mei 2021: Elsa Rancang Rencana Busuk untuk Celakai Andin yang Sedang Hamil

Dalam surat edaran, dia juga mendesak kepala polisi setempat untuk menjamin perlindungan tempat ibadah, sekolah, pusat budaya dan bisnis, khususnya pada komunitas Yahudi.

Beberapa demonstrasi sudah terjadi di Prancis sejak Juli 2014 lalu untuk mengecam serangan Israel di Jalur Gaza.

Pada 19 Juli 2014, beberapa ribu pengunjuk rasa menentang larangan demonstrasi di Barbes.

Kemudian demonstrasi tersebut dengan cepat berubah menjadi bentrokan kekerasan yang berlangsung selama berjam-jam.***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Strait Times

Tags

Terkini

Terpopuler