Gedung Berita Al Jazeera Runtuh, Karyawan Sempat Terima Telepon dari Pihak Israel

16 Mei 2021, 06:28 WIB
Gedung berita Al-Jazeera ikut menjadi target serangan rudal Israel. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PR SOLORAYA - Hingga saat ini, konflik antara Palestina dengan Israel masih terus berlanjut dan sudah memakan banyak korban jiwa.

Serangan roket saling membalas itu sampai meluluhlantahkan bangunan sekitar wilayah Yarusalem. Salah satunya ada gedung berita Al Jazeera, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-soloraya.com dari Al Jazeera.

Sebelumnya, Safwat al-Kahlout dari Al Jazeera melaporkan dari Kota Gaza bahwa penghuni gedung menerima telepon dari tentara Israel yang memperingatkan serangan yang akan datang sekitar satu jam sebelum serangan itu terjadi.

Baca Juga: La Nyalla Mattalitti Bertemu OSO saat Lebaran, Singgung Soal Pencalonan Presiden?

Dia yang berada di gedung pada saat itu, mengatakan pada rekan-rekannya untuk mulai mengamankan barang sebanyak-banyak yang mereka bisa.

Mulai dari barang-barang pribadi sampai peralatan kantor yang penting, terutama kamera.

Kemudian al-Kahlout mengatakan bahwa dia sudah bekerja di gedung itu selama 11 tahun dan sering menyaksikan langsung dari atapnya, setidaknya tiga rudal menghantam gedung dan kemudian runtuh.

“Saya telah meliput banyak acara dari gedung ini,” katanya.

Baca Juga: Banyak Warga Palestina Jadi Korban Konflik, Jokowi: Agresi Israel Harus Dihentikan

Dia mengakui sudah memiliki banyak kenangan indah dengan teman kerjanya di gedung yang sudah menjadi puing.

“Sekarang, orang bisa memahami perasaan orang-orang yang rumahnya hancur akibat serangan udara semacam itu,” ujar al-Kahlout.

“Sangat sulit untuk bangun suatu hari dan kemudian Anda menyadari bahwa kantor Anda tidak ada di sana dengan semua pengalaman karier, kenangan yang Anda miliki,” lanjutnya.

Baca Juga: Bangunan Angker di Boyolali Digunakan sebagai Lokasi Isolasi Warga Nekat Mudik, Kades: Efek Jeranya Luar Biasa

Menanggapi berita serangan itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pemerintahan Biden telah memberi tahu Israel bahwa keselamatan dan keamanan jurnalis adalah tanggung jawab terpenting.

Setidaknya 140 orang telah tewas di Gaza, termasuk 39 anak-anak dan 22 wanita, sejak pemboman Israel dimulai pada hari Senin 10 Mei lalu.

Di Israel, sedikitnya sembilan orang tewas dalam serangan roket dari kelompok bersenjata di Gaza.

Pada Sabtu 15 Mei 2021 pagi, serangan udara menghantam rumah tiga lantai di kamp pengungsi Shati Kota Gaza dan menewaskan delapan anak dan dua wanita yang merupakan sebuah keluarga besar.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler