Pria di China Terpapar Virus Flu Burung H10N3, WHO: Ancaman Pandemi Influenza Terus Berlanjut

2 Juni 2021, 07:13 WIB
Ilustrasi virus flu burung. /Samuel F. Johanns from Pixabay

PR SOLORAYA - Seorang pria berusia 41 tahun di provinsi Jiangsu, China bagian timur telah dikonfirmasi sebagai kasus manusia pertama yang terinfeksi dengan jenis flu burung langka yang dikenal sebagai H10N3.

Hal itu dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional Beijing (NHC), sebagaimana dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Reuters pada Rabu, 2 Juni 2021.

Banyak jenis flu burung yang berbeda hadir di Cina dan beberapa menginfeksi orang secara sporadis, biasanya mereka yang bekerja dengan unggas.

Hingga kini belum ada indikasi bahwa H10N3 dapat menyebar dengan mudah pada manusia.

Baca Juga: Carlo Ancelotti Resmi Jadi Pelatih Baru Real Madrid dan Terima Gaji Rp104 Miliar per Musim

Menurut laporan NHC, pria itu, seorang penduduk kota Zhenjiang, dirawat di rumah sakit pada 28 April dan didiagnosis dengan H10N3 pada 28 Mei lalu.

Namun pihak NHC tidak memberikan rincian tentang bagaimana pria itu terinfeksi.

Kondisi pria tersebut sekarang stabil dan dia siap untuk dipulangkan.

Di sisi lain, investigasi terhadap kontak dekatnya tidak menemukan kasus lain dan tidak ada kasus lain infeksi H10N3 pada manusia yang dilaporkan secara global, kata NHC.

Baca Juga: Timnas Inggris Umumkan Skuad Euro 2020, Bawa 4 Bek Kanan Sekaligus

H10N3 adalah patogen rendah, yang berarti menyebabkan penyakit yang relatif lebih ringan pada unggas dan tidak mungkin menyebabkan wabah skala besar, NHC menambahkan.

Senada dengan NHC, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan sejauh ini belum terlalu jelas bagaimana virus itu menular ke manusia.

"Sumber paparan pasien terhadap virus H10N3 tidak diketahui saat ini, dan tidak ada kasus lain yang ditemukan dalam pengawasan darurat di antara penduduk setempat. Saat ini, tidak ada indikasi penularan dari manusia ke manusia," ungkap WHO.

"Selama virus flu burung beredar di unggas, infeksi sporadis flu burung pada manusia tidak mengejutkan, yang merupakan pengingat nyata bahwa ancaman pandemi influenza terus berlanjut," tambah WHO.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta? Beredar Potret Uya Kuya Hipnotis Ma'ruf Amin

"Varian ini bukan jenis virus yang umum," kata Filip Claes, koordinator laboratorium regional dari Pusat Darurat Penyakit Hewan Lintas Batas Organisasi Pangan dan Pertanian di kantor regional untuk Asia dan Pasifik.

Hanya sekitar 160 isolat virus yang dilaporkan dalam 40 tahun hingga 2018, sebagian besar pada burung liar atau unggas air di Asia dan beberapa bagian terbatas Amerika Utara, dan sejauh ini tidak ada yang terdeteksi pada ayam, tambahnya.

Menganalisis data genetik virus akan diperlukan untuk menentukan apakah itu menyerupai virus yang lebih tua atau apakah itu adalah campuran baru dari virus yang berbeda, kata Claes.

Tidak ada jumlah yang signifikan dari infeksi flu burung pada manusia sejak strain H7N9 membunuh sekitar 300 orang selama 2016-2017.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler