Network
PR SOLORAYA - Filipina kembali memprotes keberadaan dan kegiatan ilegal China yang terus berlanjut di dekat pulau-pulau yang dimilikinya di Laut China Selatan.
Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, 29 Mei 2021, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Filipina mengatakan telah mengajukan protes diplomatik, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Al Jazeera.
Kemlu Filipina ajukan protes terhadap penyebaran yang tak henti-hentinya, kehadiran yang berkepanjangan, dan kegiatan ilegal aset maritim China dan kapal penangkap ikan di sekitar Thitu atau Pulau Pag-asa.
Baca Juga: KTTI UI Gelar Webinar Mencari Solusi Terbaik untuk Konflik Palestina dan Israel
"Pulau Pag-asa adalah bagian integral dari Filipina yang memiliki kedaulatan dan yurisdiksi," salah satu tuntutan mereka atas Beijing untuk segera menarik kapalnya dari daerah tersebut.
Sampai saat ini, belum ada tanggapan dari pemerintah Beijing.
Petisi terbaru setidaknya merupakan protes diplomatik ke-84 yang diajukan Filipina terhadap China sejak Presiden Rodrigo Duterte menjabat pada 2016.
Baca Juga: Orang yang Susah Bangun Pagi Ternyata Punya Otak Lebih Cerdas, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan atas kehadiran ratusan kapal China di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 200 mil Filipina.
