WHO Setujui Vaksin Asal China Sinovac untuk Penggunaan Darurat

2 Juni 2021, 09:44 WIB
Ilustrasi, Vaksin Sinovac. /Instagram.com/sputnik_vaccine

PR SOLORAYA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyetujui vaksin Sinovac Covid-19 untuk penggunaan darurat suntikan di China pada Selasa, 1 Juni 2021 kemarin.

Badan kesehatan PBB menandatangani vaksin dua dosis CoronaVac dari perusahaan yang berbasis di Beijing, Sinovac, dan sudah digunakan di beberapa negara di seluruh dunia.

Hal ini diumumkan pihak terkait sebagaimana dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Channel News Asia pada 2 Juni 2021.

Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku ketua WHO mengapresiasi vaksin tersebut dalam konferensi pers.

Baca Juga: Lirik Lagu ‘deja vu’ Milik Olivia Rodrigo, Masuk 3 Besar Billboard dan Sempat Viral di TikTok

"Saya senang mengumumkan bahwa vaksin Sinovac-CoronaVac telah diberikan daftar penggunaan darurat WHO setelah terbukti aman, efektif, dan terjamin kualitasnya," ujarnya.

"Persyaratan penyimpanan vaksin yang mudah dari CoronaVac membuatnya sangat cocok untuk pengaturan sumber daya rendah," tambahnya.

Ghebreyesus juga mengatakan akan membagikan vaksin itu dalam kurun waktu yang cepat.

"Sekarang sangat penting untuk memberikan alat penyelamat jiwa ini kepada orang-orang yang membutuhkannya dengan cepat,” tuturnya.

Baca Juga: Link dan Cara Menonton Drama Korea My Roommate Is a Gumiho Episode 3 Subtitle Indonesia

WHO mengatakan Daftar Penggunaan Parurat (EUL) diberikan kepada negara, penyandang dana, dan lembaga pengadaan dan jaminan masyarakat

Mereka juga memastikan bahwa vaksin tersebut telah memenuhi standar internasional.

Beberapa bulan lalu, Vaksin Sinopharm menjadi vaksin pertama dari China yang disetujui oleh WHO.

Organisasi tersebut juga telah memberikan status EUL untuk vaksin yang dibuat oleh beberapa perusahaan dari beberapa negara.

Diantaranya Pfizer/BioNTech, Moderna, Johnson & Johnson, dan jab AstraZeneca yang diproduksi di India, Korea Selatan, dan UE, yang dihitung secara terpisah.

Baca Juga: Update Virus Corona Dunia 2 Juni 2021, Ada Tambahan 445.068 Kasus Positif Covid-19 Baru Selama 24 Jam

Daftar WHO membuka jalan bagi negara-negara di seluruh dunia untuk menyetujui dan mengimpor vaksin untuk didistribusikan secara cepat.

Terutama negara-negara yang tidak memiliki regulator standar internasionalnya sendiri.

Hal ini juga bertujuan untuk memberikan akses yang adil terhadap dosis di seluruh dunia, terutama di negara-negara miskin.

"Dunia sangat membutuhkan banyak vaksin Covid-19 untuk mengatasi ketidakadilan akses yang sangat besar di seluruh dunia," kata Mariangela Simao, asisten direktur jenderal WHO kepada produk kesehatan.

"Kami mendesak para produsen untuk berpartisipasi dalam fasilitas vaksinasi Covax untuk berbagi pengetahuan dan data mereka serta berkontribusi untuk mengendalikan pandemi,” lanjutnya.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler