Omicron, Si Varian Baru Corona Yang Terdeteksi Menyebar Lebih Cepat

27 November 2021, 20:56 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Dieterich01/Pixabay.

BERITASOLORAYA.com - World Health Organisation (WHO) telah menamakan varian baru Virus Corona dengan nama Omicron.

Saat ini seluruh dunia sedang mewaspadai munculnya Omicron ini

Amerika Serikat akan melakukan pembatasan perjalanan udara terhadap penduduknya guna mengantisipasi masuknya virus Corona Omicron ini ke negaranya.

Dilansi dari Pikiran Rakyat, Pembatasan tersebut akan mulai berlaku pada Senin, 29 November 2021.

Baca Juga: Dukung Percepatan Herd Immunity, Polda Jateng Targetkan Vaksinasi 49.700 Dosis Per Hari

Hal ini dikatakan oleh seorang pejabat senior pemerintahan Presiden Joe Biden.

Pada Jum’at, 26 November 2021, WHO telah mengeluarkan informasi terkait Varian baru Corona yang disebut B.1.1.529 sebagai jenis yang berbahaya dan dinamakan dengan Omicron.

Varian Omicron ini menjadi pusat perhatian terbaru sesudah Delta.

Baca Juga: Mengetahui Pola-Pola Perkembangan Manusia, Dari Sifat dan Umur

Juga dianggap lebih berbahaya dibandingkan Delta, karena mampu menyebar dengan sangat cepat.

WHO menjelaskan, dengan meningkatnya kasus baru di Afrika Selatan dan prevalensi yang juga meningkat tajam hampir di seluruh wilayah, saat itulah varian baru ini terdeteksi.

Kota Pretoria menjadi wilayah yang paling tinggi dalam segi peningkatan kasus Corona, sementara sebelumnya tidak terlihat, dan hal ini disebabkan oleh Varian Omicron.

Baca Juga: Sarwana Thamrin Pemilik Suara Emas, Member Warna Yang Namanya Sudah Eksis Sejak Era 90-an

Kasus juga ada di Botswana, Belgia, Hong Kong, dan Israel dalam waktu sangat cepat.

Mengapa penyebarannya begitu cepat?

Penyebab penyebarannya yang begitu cepat memang belum diketahui, namun para ilmuwan meyakini hal itu ada kaitannya dengan mutasi varian tersebut.

"Varian ini memiliki sejumlah besar mutasi. Dan mutasi tersebut memiliki beberapa karakteristik yang mengkhawatirkan," kata Dr. Maria Van Kerkhove dari Program Darurat Kesehatan WHO.

Baca Juga: Beginilah Makna Cinta Sesungguhnya, Puisi Boy Candra ‘Mencintaimu Saja Aku Sudah Bahagia’

Namun demikian belum cukup valid untuk mengatakan bahwa hal itu benar

Bagaimana dengan vaksin? Apakah ada tanda-tanda vaksin akan kurang efektif terhadap varian ini?

Didapati sebuah informasi bahwa gen virus ada kemungkinan kurang mampu melawan virus, serta ada kemungkinan terulang yang lebih tinggi

Namun sebuah wawancara dengan NPR's All Things Thought, Dr. Francis Collins, direktur National Institutes of Health mengungkapkan belum adanya bukti tentang itu.

Baca Juga: Resep Ayam Goreng Lengkuas

"Biar saya perjelas, saat ini tidak ada data yang menunjukkan bahwa vaksin saat ini tidak akan berfungsi," kata Dr, Francis.

Yang membuat hal ini menjadi sebuah kekhawatiran adalah adanya temuan yang menunjukkan mutasi Omicron dapat membuat virus menghindari sistem kekebalan, melawan antibodi serta sulit dideteksi oleh pertahanan tubuh.

Penelitian apa yang sedang dilakukan untuk lebih memahami risiko Omicron?

Terkait apakah varian baru ini dapat menghindari imunitas tubuh, masih dalam penelitian para ahli di Afrika Selatan dan beberapa negara lain.

Baca Juga: Kurang Dari 24 Jam, Pelaku Pembunuhan Bocah Di Dalam Karung Berhasil Dibekuk Aparat Kepolisian.

Para peneliti memeriksa darah orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin, lalu mengawasi bagaimana antibodi mereka melawan varian Omicron.

Sangat diharapkan adanya hasil dan data segera dalam beberapa minggu ke depan

 “Sangat penting bagi kami untuk memiliki pengawasan SARS-CoV-2 yang baik di seluruh dunia, termasuk pengurutan genom yang lebih baik, karena kami ingin dapat mendeteksi virus ini di tempat penyebarannya,” kata Van Kerkhove dari WHO.***

Editor: Novrisia Yulisdasari

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler