Perang Rusia dan Ukraina Terjadi karena Biang Keroknya Amerika Serikat, Pengamat Militer: Hanya Manas-manasin

31 Maret 2022, 07:47 WIB
Connie Bakrie berpendapat bahwa perang Rusia dan Ukraina terjadi karena Amerika Serikat bertindak sebagai biang kerok /Reuters /Gleb Garanich

BERITASOLORAYA.com - Perang Rusia dan Ukraina menjadi pusat perhatian semua negara di dunia. 

Ketika Putin mendeklarasikan operasi militer ke Ukraina, semua negara di dunia begitu kaget dengan langkah dan keputusan yang diambil oleh Putin. Alhasil perang Rusia dan Ukraina terjadi. 

Perserikatan Bangsa–Bangsa (PBB) sudah meminta kepada Putin untuk mengakhiri perang Rusia dan Ukraina, serta memberhentikan operasi militer dan mengadakan perundingan untuk mencapai kesepakatan damai. 

Baca Juga: Totalitas Las Vegas Sambut Konser BTS Permission To Dance On Stage, Begini Informasi Lengkapnya

Beberapa kali delegasi dari Rusia dan Ukraina sudah bertemu, tetapi masih belum mencapai satu kesepakatan.

Perang Rusia dan Ukraina yang sudah dimulai pada 24 Februari 2022 ini, sudah mencapai 36 hari semenjak Rusia menggerakkan operasi militernya masuk ke perbatasan negara Ukraina.

Lewat ultimatum dari Putin, militer Rusia meluncurkan serangan dan menghancurkan pangkalan militer dan persenjataan di Ukraina.

Baca Juga: Jisoo BLACKPINK dan Kim Yuna Hadir Bersama di Event Dior, Penampilan Keduanya Langsung Trending

Pengamat militer, Connie Bakrie memberikan pandangan tentang konflik Rusia dan Ukraina yang terjadi. 

Menurut Connie, Rusia ingin memberi pelajaran kepada Amerika dan NATO, kalau dunia tidak boleh dijalankan oleh satu negara atau satu kelompok saja.

Connie juga berpendapat kalau perang Rusia – Ukraina terjadi karena Amerika Serikat merupakan dalang di balik konflik kedua negara di Eropa Timur ini.

Baca Juga: Bintang Single Inferno, Moon Se Hoon Membuat Shin Ji Yeon Tersipu Dengan Keterbukaannya

“Amerika Serikat merupakan bad guy-nya, karena hanya manas-manasin saja,” kata Connie.

“Semua media di luar, kalau kita baca, semua orang bilang kalau ini hanya ada kelompok yang bikin heboh saja, tapi ketika kejadian perang, Amerika Serikat dan NATO kemana?” lanjut Connie.

Menurut Connie, Rusia juga tidak melakukan invasi karena yang dihajar dan diserang oleh tentara Rusia adalah demilitasi atau kantong-kantong militer di Ukraina. 

Jadi, Rusia memang hanya ingin memberi pelajaran langsung kepada Amerika Serikat, NATO, dan juga pemimpin Ukraina. ***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Youtube Helmi Yahya Bicara

Tags

Terkini

Terpopuler