Pertama Kalinya, Gelombang Panas Menghanguskan Eropa Barat, Segini Jumlah Korban dari Suhu Ekstrim Tersebut

23 Juli 2022, 07:56 WIB
Ilustrasi gelombang panas. /Gerd Altmann / Pixabay

BERITASOLORAYA.com - Suhu panas yang ekstrim terjadi di bagian Eropa Barat selama seminggu terakhir dengan suhu melebihi 40 C (104 F) di Inggris untuk pertama kalinya.

Pada hari Selasa 19 Juli 2022, beberapa lembaga perkiraan cuaca di London, Lincolnshire dan Nottinghamshire mencatat suhu panas yang ekstrim tersebut mencapai 40,3 C di Coningsby, Lincolnshire.

Sebanyak 39 stasiun cuaca lebih lanjut menunjukkan bahwa di Inggris tengah dan selatan juga memecahkan rekor dengan suhu tertinggi sebelumnya yakni 38,7 C yang ditetapkan pada Juli 2019.

Baca Juga: Wajib Disimak Oleh Pelamar PPPK. Begini Mekanisme Seleksi Untuk Seluruh Kategori Pelamar

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari The Guardian, duketahui bahwa suhu harian di bagian Inggris tengah (CET) sejak tahun 1772, pernah mencapai suhu tertinggi di 28,1 C. Lebih tinggi 2,8 C di atas rekor sebelumnya.

Rekor suhu yang tinggi tercatat di banyak negara lain Eropa dengan 64 wilayah berbeda. Adapun Prancis mengalami rekor tertinggi. Di samping itu suhu di Portugal mencapai 47 C pada hari Kamis 21 Juli 2022.

Suhu tinggi yang berbahaya memiliki konsekuensi yang ekstrim. Portugal melaporkan lebih dari seribu kematian terkait gelombang panas sejak pekan lalu.

Setidaknya 13 orang tewas dalam insiden terkait perairan terbuka di Inggris sejak hari Senin.

Baca Juga: Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Buat Nasib TPG Jadi Begini. Mengapa? Simak di Sini...

Karena gelombang panas yang ekstrim tersebut, menyebabkan kebakaran hutan berkobar di beberapa bagian Eropa dan Afrika utara.

Di Prancis, sebanyak 37.000 orang dievakuasi dari rumah mereka. Kebakaran ini merupakan kebakaran terbesar dalam 30 tahun terkahir.

Lebih dari 20.000 hektar (sekitar 49.500 hektar) tanah ditelan si jago merah di wilayah Gironde.

Parahnya, angin kencang di Maroko Utara telah memperburuk kebakaran hutan yang mengakibatkan petugas pemadam kebakaran masih berjuang memadamkan api pada saat itu.

Baca Juga: Kisah Miris ‘R’, Bocah yang Dirantai dan Kabur dari Rumah Karena Kelaparan

Ada beberapa kebakaran di Inggris dan Wales yang dinyatakan sebagai insiden besar. Jumlah panggilan ke layanan meningkat empat kali lipat pada awal pekan ini.

Sementara itu bagian selatan dan timur China telah berjuang untuk mengatasi hujan deras dan kondisi yang sangat panas.

Di daerah Guanyun, provinsi Jiangsu, angin puting beliung melanda sebelas desa pada hari Rabu lalu. Peristiwa tersebut menewaskan satu orang dan melukai 25 korban lainnya.

Bersamaan dengan hujan deras, suhu yang menyengat melanda lebih dari 900 juta orang merasakan efek panas di atas suhu 40 C.

Baca Juga: Kemdikbud Gelar Rapat Untuk Sinkronisasi Data Kebutuhan Guru PPPK 2022. Begini Hasil Pembahasannya

Hujan deras dan suhu menyengat yang melanda bertepatan dengan lonjakan kasus COVID 19.

Pemerintah mewajibkan pengujian massal COVID 19. Hal itu mengakibatkan kondisi berbahaya bagi mereka yang saat itu tengah menunggu untuk menerima tes karena menyebabkan kerumunan banyak orang.

Dilaporkan bahwa atas kejadian tersebut, sedikitnya 24 orang dibawa ke rumah sakit karena terkena sengatan panas.***

Editor: Anbari Ghaliya

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler