Matahari Buatan China Berhasil Capai Suhu 158 Juta Derajat Fahrenheit Selama 1056 Detik 

- 8 Januari 2022, 19:35 WIB
China mengembangkan energi bersih dengan membuat proyek HL-2M Tokamak. Proyek ini juga dikenal dengan nama matahari buatan China.
China mengembangkan energi bersih dengan membuat proyek HL-2M Tokamak. Proyek ini juga dikenal dengan nama matahari buatan China. /Eurasian Times

BERITASOLORAYA.com - "Matahari buatan" China telah memecahkan rekor dunia baru setelah memanaskan satu putaran plasma hingga suhu lima kali lebih panas dari matahari selama lebih dari 17 menit.

Reaktor fusi nuklir EAST (Experimental Advanced Superconducting Tokamak) mempertahankan suhu 158 juta derajat Fahrenheit (70 juta derajat Celcius) selama 1.056 detik. 

Pencapaian ini membawa para ilmuwan selangkah lebih dekat namun signifikan untuk menciptakan sumber energi bersih yang hampir tak terbatas.

Baca Juga: Tips Membeli dan Menggunakan Barang Ala Menteri Keuangan Sri Mulyani

Reaktor fusi nuklir eksperimental China memecahkan rekor sebelumnya, yaitu reaktor yang dibuat oleh Tore Supra tokamak Prancis pada tahun 2003.

Plasma dalam reaktor tersebut melingkar tetap pada suhu yang sama selama 390 detik. 

Rekor sebelumnya dipecahkan pada Mei 2021. Reaktor ini berhasil mempertahankan suhu 216 juta F (120 juta C) selama 110 detik. 

Perlu diketahui, Inti matahari yang sebenarnya mencapai suhu sekitar 27 juta F (15 juta C).

Baca Juga: Rekomendasi 2 Situs Arkeologi yang Menarik untuk Dikunjungi pada Tahun 2022

Halaman:

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x