Negara-Negara Uni Eropa Mengumumkan Langkah-Langkah Darurat dalam Mengatasi Krisis Energi

5 September 2022, 18:08 WIB
Beberapa negara Uni Eropa akan mengeluarkan dana miliaran untuk membantu warga negaranya dan bisnis yang menjadi korban dari krisis energi /PIXABAY/GDJ.

BERITASOLORAYA.com – Uni Eropa dilanda krisis yang tiada henti sejak pandemi COVID-19 menghantam benua biru itu.

Setelah berharap bisa membangun kembali karena pandemi yang dinilai selesai, Uni Eropa harus kembali dihadapkan dengan krisis selanjutnya.

Perang antara Rusia dan Ukraina mendorong Uni Eropa untuk kembali masuk ke dalam krisis.

Inflasi yang kemudian bisa menyebabkan resesi sedang dihadapi oleh negara-negara Uni Eropa terutama masalah energi yang harganya semakin meroket karena langka.

Baca Juga: Mengenal Nasab Nabi Muhammad SAW dan Kisah Hancurnya Pasukan Gajah sebelum Kelahirannya

Oleh karena itu, beberapa negara Uni Eropa segera mengumumkan langkah-langkah darurat untuk mengatasi krisis energi yang tengah dihadapi.

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari Al Jazeera, Jerman telah mengumumkan rencana 65 miliar dollar untuk membantu warga negaranya dan bisnisnya dalam mengatasi kenaikan harga energi.

Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Minggu, 4 September 2022 mengumumkan serangkaian tindakan sehubungan dengan ekspektasi bahwa harga energi akan melonjak dalam beberapa bulan mendatang.

Meroketnya harga energi di Eropa karena Uni Eropa telah berusaha untuk melepaskan diri dari energi Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina pada akhir Februari.

Baca Juga: G30S/PKI: Mengingat Gerakan Kelam yang Menewaskan Jenderal dan Perwira Indonesia

Selain itu, dua hari yang lalu Rusia juga mematikan pipa gas aliran utama ke Eropa tanpa batas waktu, memaksa negara seperti Jerman untuk mencari pasokan energi alternatif di tempat lain.

Scholz mengatakan pemerintahnya telah merencanakan penghentian total pengiriman gas pada Desember tetapi dia berjanji bahwa negaranya akan berhasil melewati musim dingin.

“Rusia bukan lagi mitra energi yang dapat diandalkan,” kata Scholz dalam konferensi pers di Berlin, Jerman.

Dia juga menjelaskan bahwa dana yang dikeluarkan oleh pemerintah ditujukan untuk melindungi pelanggan dan bisnis di Jerman dari melonjaknya inflasi.

Baca Juga: Resep Pepes Ayam Kemangi Pedas Nikmat, Siap Tambah Nasi

Selain dana bantuan tersebut, pemerintah juga akan memberikan langkah-langkah kenaikan tunjangan dan subsidi transportasi umum.

Pemerintah Jerman mengatakan bahwa negara mereka dapat bertahan selama musim dingin setelah membangun cadangan gas hingga 85% dari kapasitasnya.

Selain Jerman, negara anggota Uni Eropa lainnya sedan mempertimbangkan tindakan serupa.

Di Italia, pemerintah baru-baru ini menyetujui paket bantuan senilai 17 miliar dollar untuk membantu melindungi perusahaan dan keluarga dari biaya energi dan kenaikan harga.

Baca Juga: Lirik Lagu Usik oleh Feby Putri, Tapi Menurutku Tuhan Itu Baik

Finlandia dan Swedia pada hari Minggu juga mengumumkan rencana untuk menawarkan miliaran dollar jaminan likuiditas kepada perusahaan energi di negara mereka.

Hal itu diumumkan setelah perusahaan gas raksasa Rusia Gazprom menutup pipa gas Nord Stream 1, mendorong krisis energi semakin dalam di Uni Eropa.

Finlandia sedang berencana untuk mengeluarkan 10 miliar dollar dan Swedia berencana untuk mengeluarkan 23,2 miliar dollar dalam jaminan likuiditas tersebut.

Baca Juga: Guru Akan Dapatkan Bantuan Ini Dari Pemerintah, Cek Besaran Nominalnya serta Bulan Cairnya

Sementara itu, calong pemimpin Partai Konservatif Inggris Liz Truss telah mengumumkan bahwa dia memiliki rencana untuk menangani kenaikan biaya energi jika menjadi perdana menteri baru Inggris.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler