PM Liz Truss Bawa Sikap Inggris Semakin Keras terhadap China

7 September 2022, 10:53 WIB
Liz Truss, Perdana Menteri Inggris yang baru /Foto: Reuters/ Hannah McKay//

BERITASOLORAYA.com Liz Truss, salah satu kritikus politik Inggris yang paling tegas terhadap China diangkat sebagai Perdana Menteri pada hari Selasa, 6 September 2022.

Di bawah kepemimpinan PM Liz Truss, sikap Inggris terhadap China akan semakin keras. Hubungan antara London dan Beijing diketahui telah memburuk dalam dekade terakhir.

PM Liz Truss merupakan seorang pembela tatanan dunia barat pasca perang.

PM Liz Truss memandang China sebagai ancaman bagi tatanan internasional berbasis aturan yang telah mengatur perdagangan dan diplomasi pasca Perang Dunia Kedua.

Baca Juga: Borussia Dortmund vs Copenhagen: Reyna Buat 2 Assist yang Mengejutkan

“Negara harus bermain sesuai aturan dan itu termasuk China,” kata PM Liz Truss dalam pidato tingkat tinggi awal tahun ini sebagaimana dikutip BeritaSoloRaya.com dari Reuters. 

Ia menambahkan bahwa Beijing dengan cepat membangun kekuatan militer yang mampu memproyeksikan kekuatan jauh ke dalam area kepentingan strategis Eropa.

PM Lis Truss secara tegas memperingatkan China agar bertindak sesuai aturan global. Jika China melanggar aturan global, ia akan mempersingkat kebangkitannya sebagai negara adidaya.

Menurut Truss, China harus belajar dari respons ekonomi Barat yang kuat terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Hasil Liga Champions RB Leipzig vs Shakhtar Donetsk, Hirnyky Manfaatkan Setiap Peluang Menjadi Gol

Salah satu pendiri dewan pemikir Dewan Geostrategi yang berbasis di London, James Rogers, memprediksi Truss akan memberlakukan lebih banyak pembatasan pada China.

London diperkirakan akan membatasi Beijing membeli perusahaan-perusahaan Inggris dan akan berbuat lebih banyak untuk mengikat negara-negara untuk melawan kebangkitan China.

"Dia memahami bagaimana manfaat ekonomi jangka pendek mungkin memiliki dampak strategis dan politik jangka panjang, dan akan mencoba menyeimbangkannya secara lebih efektif daripada di masa lalu," kata Rogers.

Di sisi lain, surat kabar resmi Partai Komunis China, People’s Daily, menjuluki Truss sebagai populis radikal yang harus membuang mentalitas kekaisaran yang ketinggalan zaman.

Baca Juga: Dipastikan Jadi Guru! PPG Prajabatan Model Baru Tahun 2022, Beri Masa Depan Bagi Calon Tendik

Juru bicara Kemenlu China, Mao Ning, merespons diangkatnya PM Liz Truss dengan harapan hubungan China dengan Inggris akan tetap di jalur yang benar.

Hubungan Inggris dan China sempat membaik di bawah PM David Cameron. Bahkan Cameron ingin menjadi teman terdekat Beijing di Barat tahun 2015.

Namun, dalam tujuh tahun terakhir hubungan Inggris dan China memburuk. Pergantian Perdana Menteri seiring dengan meningkatnya kritik terhadap praktik perdagangan Beijing.

Perselisihan Beijing tentang kebebasan di Hong Kong dan Xingang juga membuat Inggris berubah haluan, dari pendukung menjadi pengkritik sengit Beijing. Baru-baru ini, pemerintah Inggris membatasi keterlibatan China di sektor tenaga nuklir Inggris.

Baca Juga: Manchester City Cukur Sevilla 4-0, Rajai Klasemen Grup G Liga Champions

Truss juga menandatangani pakta pertahanan untuk memasok Australia dengan teknologi untuk membangun kapal selam nuklir guna membantu melawan kekuatan dan pengaruh China yang semakin besar.

PM Liz Truss diperkirakan akan menunjuk seorang Menteri Luar Negeri yang memiliki pandangan yang selaras dengannya. James Cleverly diperkirakan akan sesuai untuk tugas itu dibantu oleh Tom Tugendhat. ***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler