Pasca Ditetapkannya Status Genosida atas Armenia oleh Joe Biden, Erdogan Geram

- 27 April 2021, 06:45 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. /Instagram.com/rterdogan

PR SOLORAYA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam pengakuan Presiden Amerika Serikat Joe Biden atas genosida Armenia sebagai sesuatu yang tidak berdasar dan berbahaya bagi hubungan bilateral kedua negara.

Deklarasi bersejarah Biden pada hari Sabtu, 24 April 2021, membuat marah sekutu Amerika Serikat (AS) di NATO, Turki, yang mengatakan pengumuman itu telah membuka luka dalam dalam hubungan yang selalu tegang.

Dalam pidato yang disiarkan televisi nasional Turki pada hari Senin, 26 April 2021, Erdogan mengatakan bahwa langkah yang salah akan menghalangi hubungan dan mengatakan negaranya masih berusaha untuk membangun hubungan yang baik dengan tetangganya, Armenia.

Baca Juga: Capai Konsensus 5 Poin di Pertemuan ASEAN, Seorang Pria Ditembak Mati oleh MIliter Myanmar

"Presiden AS telah membuat komentar yang tidak berdasar dan tidak adil," kata Erdogan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Al Jazeera pada Selasa, 27 April 2021.

“Kami yakin bahwa pernyataan dalam deklarasi tersebut menyusul tekanan dari kelompok radikal Armenia dan kalangan anti-Turki. Tetapi pernyataan itu tidak mengurangi dampak destruktif bagi kami," ungkapnya.

Bangsa Armenia yang didukung oleh sejarawan dan cendekiawan mengatakan 1,5 juta rakyat mereka tewas dalam genosida yang dilakukan di bawah Kekaisaran Ottoman selama Perang Dunia I.

Baca Juga: Wajib Tahu, 5 Rempah-rempah Berikut Bermanfaat Mengatasi Masalah Pencernaan

Ankara menerima bahwa baik orang Armenia maupun Turki tewas dalam jumlah besar saat pasukan Ottoman melawan Tsar Rusia.

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah