Hamas mengaku bertanggung jawab atas ultimatum tersebut, dan tidak ada laporan mengenai kerusakan ataupun korban jiwa.
Setelah Hamas, yang terakhir kali berperang dengan Israel pada tahun 2014, meluncurkan ultimatum, militer Israel mengumumkan penangguhan untuk satu hari sebelum kemungkinan melakukan serangan balik yang lebih besar.
Dikabarkan jika ultimatum tersebut dilakukan pasca polisi Israel menembakkan gas air mata, granat setrum, dan peluru karet ke ratusan warga Palestina yang melemparkan batu ke arah mereka di luar Masjid Al-Aqsa.
Bersamaan dengan hari itu, warga Israel pun tengah merayakan Hari Yerusalem, yang merupakan hari peringatan Israel terhadap penaklukan wilayah kota tua tersebut pada tahun 1967.
Setelah Hamas mengeluarkan ultimatum, kekerasan pada warga Palestina diinformasikan telah mereda.
Baca Juga: 10 Ucapan Belasungkawa yang Sopan, Cocok Diberikan Bagi Keluarga yang Berduka
Komunitas Palestina, Bulan Sabit Merah mengatakan setidaknya 305 warga Palestina terluka, dan 228 dari mereka dibawa ke rumah sakit, saat bentrok di Masjid Al-Aqsa.
Dikatakan beberapa dari mereka berada dalam kondisi kritis. Polisi mengatakan 21 orang dari petugas pun terluka.
Bentrokan yang baru-baru ini terjadi di Yerusalem telah meningkatkan kekhawatiran internasional dan kemungkinan konflik yang lebih serius.